Bangunan ini awalnya memiliki ciri khas arsitektur yang simetri penuh. Terasnya lebih luas daripada central room yang menyambung dan di ujung teras terdapat barisan kolom bergaya Yunani atau Romawi dengan pilar Doric, Ionic, atau Corinthian.
Setelah menjadi kelab malam atau hiburan, disebutkan dalam Cagarbudaya.kemdikbud.go.id, dengan Staatsblad 1905 Nomor 208 gedung tersebut digunakan menjadi Kantor Gemeente Buitenzorg atau Kantor Wali Kota. Buitenzorg merupakan nama Bogor saat lampau.
Selanjutnya pada zaman penjajahan Jepang, kantor wali kota ini juga difungsikan untuk pemerintahan pusat karesidenan. Akan tetapi penggunaannya sebagai Si atau setara dengan Gemeente menjadi lemah.
Mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) membentangkan spanduk saat berunjuk rasa di depan Balaikota Bogor, Jawa Barat, Senin, 29 Juli 2019. Mereka mendesak Wali Kota Bogor Bima Arya untuk selalu memastikan ketersediaan blangko KTP Elektronik. ANTARA
Setelah kedaulatan Republik Indonesia diakui, pemerintahan di Bogor menjadi Kota Besar Bogor dengan dasar Undang-Undang (UU) Nomor 16 Tahun 1950. Saat itu pemerintahan dipimpin dengan pejabat setara dengan wali kota sebagai kepala pemerintahan setempat.
Pada saat itu balai kota juga digunakan sebagai markas dari Korem Surya Kencana dari 1971. Hingga pada tahun 1975 markas tersebut pindah ke Jalan Merdeka.
Setelah kepindahan tersebut, gedung tua nan terpelihara itu digunakan kembali menjadi kantor Wali Kota Bogor, hingga hari ini.
Baca juga: Dapat Lahan Hibah, Bima Arya Mau Pindahkan Pusat Pemerintahan Kota Bogor ke Wilayah Timur
TATA FERLIANA
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.