TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Musyawarah atau Bamus Suku Betawi 1982 Zainuddin alias Haji Oding berharap tidak ada gejolak di dalam organisasinya yang mendapat dana hibah 2022 lebih sedikit ketimbang Badan Musyawarah Masyarakat Betawi alias Bamus Betawi pimpinan Haji Lulung.
Haji Oding merasa malu jika harus mempermasalahkan hibah dari pemerintah DKI. "Mudah-mudahan tidak ada gejolak, malu kita kalau ada gerakan-gerakan hibah," kata dia saat dihubungi, Sabtu, 27 November 2021.
Pemerintah DKI dan DPRD sepakat membatalkan bagi rata kucuran dana hibah untuk Badan Musyawarah Masyarakat Betawi alias Bamus Betawi dan Bamus Suku Betawi 1982. Semula dua organisasi kemasyarakatan alias ormas Betawi ini masing-masing bakal memperoleh Rp 2,1 miliar.
Alokasi anggaran itu masuk dalam Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2022. Namun, nilainya kembali ke usulan awal saat rapat pembahasan Rancangan APBD (RAPBD) DKI 2022. Bamus Betawi yang diketuai Haji Lulung mendapatkan Rp 3 miliar dan Bamus Suku Betawi 1982 Rp 1,2 miliar.
Haji Oding memaparkan, anggota Bamus Suku Betawi 1982 akan mematuhi keputusan Majelis Adat dan Ketua Umum. Pimpinan Bamus Suku Betawi 1982 pun tak mempermasalahkan Bamus Betawi Haji Lulung dapat lebih besar. "Tidak masalah, tinggal kita lihat seberapa jauh kualitas programnya," ujar dia.
Baca juga: Dana Hibah Bamus Betawi Batal Dibagi Rata: Kubu Haji Lulung Dapat Rp 3 Miliar