TEMPO.CO, Jakarta - Peristiwa penumpukan penumpang dari luar negeri di Bandara Soekarno-Hatta viral di media sosial. Dalam video disebut mereka adalah para penumpang yang tengah menunggu karantina setelah perjalanan dari luar negeri.
Komandan Satgas Covid-19 Bandara Soekarno-Hatta Kolonel Agus Listiyono membenarkan adanya penumpukan penumpang itu. Peristiwa itu, kata Agus, terjadi sepekan yang lalu.
Kini para penumpang yang ada dalam video tersebut sudah dalam karantina di Rumah Susun Nagrak, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.
"Penumpukan itu terjadi karena ada beberapa faktor. Di antaranya adalah Wisma Nagrak pada Sabtu pagi belum siap menerima penumpang yang harus masuk karantina," kata Agus saat dihubungi, Senin, 20 Desember 2021.
Menurut Agus, saat itu Rusun Nagrak belum siap dari sisi logistik. Akibatnya para penumpang yang harusnya masuk ke karantina di Rusun Nagrak itu akhirnya tertunda.
Para penumpang itu tak bisa diarahkan untuk karantina di Wisma Atlet lantaran di lokasi itu kini tengah di-lockdown karena ada pasien Omicron.
Agus menyebut penumpang itu masuk Bandara Soekarno-Hatta pada Jumat, 10 Desember 2021 tengah malam. Penumpukan terjadi lantaran ada penumpang lagi yang tiba pada Sabtu dini hari, 11 Desember 2021.
"Mereka baru beranjak dari bandara menuju tempat karantina pada Sabtu siang," kata Agus.
Agus mengakui bahwa penumpukan penumpang itu menimbulkan ketidaknyamanan. Tetapi Satgas Covid-19 tidak bisa berbuat banyak seperti menyediakan makan dan minum.
"Kan tidak mungkin Satgas berjualan, dan ketika mereka membeli makanan pun atas ijin kami karena rasa kemanusiaan ada anak-anak juga," kata Agus.
Sebuah video antrean penumpang di Bandara Soekarno-Hatta yang menunggu hingga subuh untuk karantina, viral di media sosial. Video berdurasi 2 menit 30 detik itu memperlihatkan puluhan penumpang memenuhi area kedatangan di Terminal 3 Kedatangan Internasional.
Dalam video itu terdengar suara wanita yang diduga merekam suasana penumpukan penumpang waktu sekitar pukul 04.00 WIB.
"Assalamualaikum, ini pagi jam 4 kita di Bandara Soekarno-Hatta ngantri untuk karantina di Wisma Atlet. Ngantri dari habis maghrib sampai subuh ya," ujarnya.
Dia menceritakan, kondisi para penumpang pesawat yang baru tiba itu harus tiduran, berdiri atau bersandar di tembok untuk menunggu giliran pelayanan petugas karantina Covid-19. Wanita itu juga menyebutkan dia dan para penumpang lain yang sempat diajak mengobrol mengaku ditawari layanan hotel karantina.
"Ya kalau wanita yang merekam video itu sudah seharusnya karantina di hotel dia bukan kriteria ditanggung pemerintah," kata Agus.
Mestinya kata Agus ke depan, regulasinya masyarakat yang hendak ke luar negeri sudah deposit hotel. Sehingga tidak ada lagi wisatawan pulang dari luar negeri ogah membayar hotel untuk karantina.
Baca juga: DKI Siapkan Rusun Nagrak Jadi Tempat Karantina
AYU CIPTA