TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi B Bidang Perekonomian DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak, mengkritik hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terhadap operasional bus Transjakarta.
Menurut dia, KNKT tak menyentuh akar masalah di PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) secara keseluruhan. "Hasil dari Komite seharusnya bisa menyentuh banyak persoalan untuk perbaikan transjakarta. Ini menyangkut keselamatan penduduk DKI pengguna transjakarta," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 23 Desember 2021.
Sebelumnya, PT Transjakarta menggandeng KNKT untuk menginvestigasi seputar operasional bus. Pemicu kerja sama ini adalah terjadinya kecelakaan berulang bus transjakarta.
KNKT mengeluarkan empat rekomendasi untuk mengantisipasi kecelakaan terjadi lagi. Keempatnya antara lain kelayakan bus, penambahan struktur manajemen, pembaruan Standar Operasional Prosedur (SOP), dan potensi bahaya pada lintasan eksisting transjakarta.
Menurut Gilbert, rapat di Komisi B yang hanya berlangsung lima jam justru lebih bisa menggali akar persoalan di tubuh perusahaan pelat merah itu. "Tanpa rekomendasi KNKT ini, masalah TJ sudah dibicarakan lebih komprehensif oleh Komisi B," ujar dia.
Politikus PDIP ini melanjutkan, Komisi B telah memetakan masalah di PT Transjakarta. Rekomensasi dewan agar dilakukan perbaikan manajemen secara menyeluruh, yakni mengganti Direktur Pelayanan, Operasional dan Teknik.
Lalu masalah halte Transjakarta kotor, jumlah petugas di halte ataupun dalam bus, dan terminasi kerja sama dengan operator tak mengikuti aturan. Berikutnya jam kerja sopir berlebihan, perbaikan jalan bus, dan pembenahan mesin pembayaran di halte. "Akar persoalannya ada di direksi, kemampuan mereka sudah maksimal dan perlu yang lebih baik," katanya.
Baca juga:
Dishub DKI Segera Realisasikan 4 Rekomendasi KNKT untuk Transjakarta