TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Bogor akan mengerahkan 100 orang setiap hari sebagai park ranger yang mengawasi taman dan pedestrian di kawasan Simpang Sentul hingga Jalan Tegar Beriman Cibinong.
Park ranger ini akan bertugas tiga shift, sehingga masing-masing shift melibatkan sekitar 40 orang.
Pemkab Bogor membentuk park ranger untuk mengawasi keindahan wajah ibu kota di Kawasan Cibinong Raya.
"Ini harus dijaga mulai dari Sentul, Pakansari, hingga Tegar Beriman. Itu kami siapkan park ranger yang akan mengawasi 24 jam," kata Kepala Satpol PP Kabupaten Bogor Agus Ridhallah di Cibinong, Bogor, Selasa, 28 Desember 2021.
Menurutnya, park ranger yang terdiri dari personel gabungan antar perangkat daerah itu akan mengawasi fasilitas umum seperti taman dan pedestrian.
Perangkat daerah yang terlibat yaitu Satpol PP, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP), serta Dinas Perhubungan.
"Sesuai dengan fungsi, Satpol PP kaitan dengan ketertiban umum, DLH terkait soal kebersihan, DPKPP masalah taman, dan Dishub kaitan perparkiran. Kita akan mengawasi setiap titik yang memang sudah kita tentukan," kata Agus.
Sebelumnya Pemkab Bogor menganggarkan Rp 356,5 miliar untuk program mempercantik wajah Ibu Kota Kabupaten yaitu dengan pembangunan Tugu Pancakarsa, pedestrian, peningkatan kualitas jalan, hingga pengadaan tempat sampah di Cibinong Raya.
Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan, anggaran tersebut tersebar di empat perangkat daerah, yaitu Rp328 miliar pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Rp21 miliar pada Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, Rp437 juta pada Dinas Lingkungan Hidup, dan Rp7,3 miliar pada Dinas Perhubungan.
Menurutnya, melalui program tersebut juga Kabupaten Bogor kini memiliki ikon baru, yakni Tugu Pancakarsa. Tugu yang dibangun di Simpang Sirkuit Sentul itu ia yakini memiliki fungsi ganda, yakni mempercantik wajah ibu kota dan memecah kemacetan di kawasan itu.
"Setelah adanya tugu ini kan yang pertama untuk mengurangi kemacetan. Jadi kita juga sudah membebaskan tanah di sekitarnya, jadi sistemnya itu flow ya jalannya memutar mengikuti arah jarum jam sehingga kita harapan semoga tidak ada lagi kemacetan yang signifikan," kata Ade Yasin.
Baca juga: Pemkab Bogor Merasa Sulit Penuhi Kebutuhan RTH di Kawasan Puncak