TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) mencatat Transjakarta sebagai moda transportasi umum paling banyak mengalami insiden, khususnya sepanjang tahun 2021. Ketua Komisi Kelaikan dan Keselamatan DTKJ Prayitno menyebut sepanjang tahun ini, Transjakarta sudah mengalami 508 kejadian.
"Transjakarta ini kami catat banyak sekali insiden, total 508 kejadian dan hampir setiap bulan menempati angka yang besar," ujar Prayitno dalam konferensi pers di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 29 Desember 2021.
Prayitno menerangkan, insiden kecelakaan yang dialami Transjakarta terjadi karena berbagai penyebab, termasuk faktor kesehatan sopir bus yang tidak dikontrol secara berkala. Salah satu contoh insiden yang diakibatkan kesehatan, yakni kecelakaan bus di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Timur akibat sopir epilepsi.
Penyebab lain adalah kondisi bus yang dikemudikan oleh para sopir kurang cocok dengan postur tubuh orang Asia. Menurut dia, kondisi kabin bus yang terlalu besar mengakibatkan blank spot di beberapa titik dan membuat bus kerap menabrak separator hingga menyerempet motor.
"Jadi bukan karena mereka lalai, tapi karena ada jarak pandang blank spot yang mereka tidak bisa lihat," kata Prayitno.
Selanjutnya KRL hanya mengalami dua insiden pada 2021...