TEMPO.CO, Depok - Para pedagang daging sapi di Kota Depok berencana mogok jualan mulai hari ini, Senin, 28 Februari 2022 hingga beberapa hari ke depan. Mereka meminta pemerintah mengendalikan harga daging yang terus naik.
Salah satu yang terimbas dari tingginya harga daging ini adalah pedagang bakso. Barkah, 45 tahun, pedagang bakso mengatakan pasrah saja dengan harga daging yang terus meroket. “Ya, mau bagaimana lagi, kami, mah, terima saja, yang penting masih bisa jualan muterin modal,” kata Barkah Ahad, 27 Februari 2022.
Barkah mengatakan bakal mengatasi kenaikan itu dengan mengurangi jumlah pembelian daging di kedai miliknya. Jika sebelumnya selalu membeli 10 kilogram, kini ia membatasinya dengan hanya membeli 6 kilogram setiap harinya.
“Selain harga daging tinggi, juga, kan, sekarang ini imbas varian Omicron daya beli turun banget,” kata Barkah.
Barkah mengeluhkan kondisi lonjakan harga ini. Ia merasa pemerintah diam dan tidak perduli dengan kenaikan harga kebutuhan pokok yang dinilainya amat menyusahkan rakyat. “Selain daging ini cabai juga naik, sekarang sudah Rp 70 ribu sekilonya, saya enggak ngerti kenapa masyarakat kecil yang dikorbanin melulu,” katanya.
Hingga berita ini diturunkan, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Depok Zamrowi belum merespon upaya konfirmasi yang dilakukan Tempo untuk menyikapi tingginya harga daging ini.
Sementara itu, salah satu pedagang daging, Ahmad Sugandi, 50 tahun, mengatakan lonjakan daging sapi memang biasa terjadi, tetapi menjelang hari raya dan sebanding dengan permintaan masyarakat. “Cuma, kan, sekarang enggak. Daya beli masyarakat rendah harga daging melonjak terus. Kami pedagang merasa tertekan, naiknya kecepatan,” katanya di Pasar Agung Depok, Ahad, 27 Februari 2022.
Ahmad mengatakan, saat ini harga daging sudah mencapai Rp 135 ribu per kilogram, berbeda jauh dengan pekan lalu yang masih di angka Rp 105 ribu. Ia tidak mempermasalahkan jika harga daging sapi naik selama daya beli masyarakat tinggi. “Kalau sekarang kami susah ini, daya beli masyarakatnya enggak ada,” ucap dia.
Ia bercerita setiap hari biasanya bisa menjual hingga 1 kuintal daging sapi. Namun, kini bisa menjual 30 kilogram saja sudah sangat bersyukur. Dengan contoh itu, Ahmad merasa daya beli masyarakat turun hingga 70 persen.
Baca juga: Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia: Mogok Akan Digelar hingga Lima Hari