TEMPO.CO, Jakarta - Kabar adanya korban jiwa meninggal karena terjebak kemacetan parah di Jalur Puncak pada Ahad, 27 Februari 2022 kemarin dibantah oleh Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin.
Iman Imanuddin tidak korban meninggal dunia karena kelelahan terjebak kemacetan di Jalur Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat Ahad kemarin. Kabar tersebut diketahui beredar di media sosial.
"Engga ada (warga meninggal). Kemarin juga kan sambil menunggu kami bagikan snack dan air mineral," katanya saat meninjau kondisi lalu lintas di Simpang Gadog, Ciawi, Bogor, Senin, seperti dikutip dari Antara, Senin, 28 Februari 2022.
Ia menjelaskan para personel kepolisian yang berjaga di sepanjang Jalur Puncak telah ditugaskan untuk mengawal kendaraan yang perlu diprioritaskan seperti ambulans.
"Untuk ambulans dan kendaraan yang harus diprioritaskan kita lakukan pengawalan. Khusus untuk ambulans yang membawa orang sakit," kata Iman.
Jumlah kendaraan yang masuk ke wilayah selatan Kabupaten Bogor meningkat sejak Sabtu, 26 Februari 2022 lalu. Libur panjang hingga Senin hari ini membuat banyak masyarakat pergi berlibur.
Iman menyebutkan bahwa pihaknya mengatasi kepadatan Jalur Puncak dengan menerapkan rekayasa lalu lintas berupa sistem satu arah atau one way dan sistem ganjil genap bergantian secara situasional.
"Sore hari ini kita sedang memberlakukan one way dari arah Cianjur ke arah Jakarta, kita lihat situasinya cukup lancar. Mudah-mudahan rekayasa lalu lintas yang kami lakukan dapat membantu masyarakat untuk bisa menikmati perjalanannya tanpa kemacetan," ujarnya.
Baca juga: Sempat Macet Parah Sejak Ahad, Jalur Puncak Kini Lancar