TEMPO.CO, Jakarta - Memperingati Hari Perempuan Internasional, sejumlah organisasi perempuan berdemonstrasi di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Silang Monas, Jakarta, hari ini. Massa diperkirakan berkisar 100 - 200 orang.
Mereka menyerukan sejumlah tuntutan mulai dari pengesahan RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS), hingga sistem perlindungan sosial yang tidak diskriminatif, inklusif dan menjamin setiap orang untuk bebas dari kemiskinan.
"Tuntutan hari ini terkait dengan kekerasan seksual dan perlindungan sosial. Karena kita lihat kekerasan seksual semakin mengancam namun tidak berbanding lurus dengan bagaimana negara mau bertanggung jawab mengesahkan RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual," ujar Tyas, wakil dari Perempuan Mahardhika di kawasan Patung Kuda, Selasa, 8 Maret 2022.
Selain Perempuan Mahardhika, para aktivis yang ikut dalam demo hari ini berasal dari Jaringan Muda Setara, Lingkar Studi Feminis, Gerpuan UNJ, KMPLHK RANITA, Kolektif Mahasiswa UPJ, GMNI UNPAM, BEM FH UI, Kopri Komfaka, BEM UI, dan KSPN.
Massa demonstrasi yang didominasi perempuan ini terlihat menggunakan baju berwarna putih dengan cap tangan.
"Kita menggunakan baju putih kemudian cap tangan di pakaian kita itu sebagai simbol perlawanan untuk kita, seperti Say No! untuk pelecehan terhadap perempuan," ucap Tyas.
Dalam demo Hari Perempuan Internasional, para demonstran mengheningkan cipta sebagai bentuk duka terhadap korban pelecehan seksual. Mereka berharap tidak ada lagi kasus pelecehan seksual, terlebih di kalangan mahasiswa.
NIKEN NURCAHYANI | TD
Baca juga: Polda Metro Jaya Kerahkan 2.756 Personel Jaga Demonstrasi PA 212 di Kementerian Agama