TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan program '942 Project' terhambat karena keterbatasan dana akibat pandemi Covid-19. 942 Project adalah program penanggulangan banjir untuk membangun dan memperbaiki 9 polder, 4 waduk, serta 2 sungai di Ibu Kota.
"Memang kami harus bertahap, karena Covid-19 ada keterbatasan dana. Jadi belum semua bisa dilakukan revitalisasi," kata Riza Patria di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa, 8 Maret 2022.
Pembangunan polder atau rumah pompa diperlukan untuk mengatasi banjir dalam satu kawasan di daerah yang tak dapat mengalir secara gravitasi. Sementara pembangunan waduk atau embung agar mereduksi debit banjir pada sistem aliran kali.
Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta merancang waduk berkonsep green and blue dan sebagai ruang publik demi menjaga kearifan lokal. Sementara pengerukan kali atau sungai agar meningkatkan kapasitasnya, mengendalikan banjir kawasan, dan penataan bantaran kali.
"Tahun ini cukup besar, ya, perhatian kami terhadap upaya pengendalian banjir dengan melakukan revitalisasi sungai, waduk, kemudian pompa-pompa, Insya Allah tahun ini akan diselesaikan," ucap Riza.
Berikut rincian 942 Project tersebut:
- Perbaikan 9 Polder: Kelapa Gading, Marunda, Muara Angke, Teluk Gong, Mangga Dua, Pulomas, Adhyaksa, Green Garden, dan Kamal.
- Perbaikan 4 Waduk: Pondok Ranggon, Embung Wirajasa, Lebak Bulus, dan Brigif.
- Perbaikan 2 Sungai: Museum Bahari dan Pasar Baru
Ketua Fraksi Komisi D Bidang Pembangunan DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah menjelaskan program 942 Project menelan anggaran Rp1,1 triliun. Pemerintah DKI memanfaatkan dana PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) 2021 untuk membangun proyek tersebut. "Multiyears 2021-2022," ujar politikus PDIP itu saat dihubungi hari ini.
Baca juga: Penyerapan Dana PEN untuk Normalisasi Sungai Seret, Ini Respon Wagub DKI