TEMPO.CO, Jakarta -Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyiapkan rekayasa lalu lintas berupa pengalihan arus untuk mengantisipasi demo buruh di depan gedung DPR/MPR, Senayan, Jumat siang. Demo buruh itu menolak perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo. Buruh juga menolak Pemilu 2024 ditunda.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengatakan telah menyiapkan petugas untuk menjaga kelancaran lalu lintas selama demonstrasi berlangsung.
"Di depan DPR, akan dijaga oleh ada 50 orang dari kepolisian," kata Sambodo saat dihubungi pada Jumat, 11 Maret 2022.
Sambodo mengatakan rekayasa lalu lintas bersifat situasional. Polisi akan melihat berapa banyak massa yang mengikuti demo butuh tersebut. "Untuk rekayasa lalu lintas, masih situasional," ujar Sambodo.
Sebelumnya, Ketua Bidang Media dan Propaganda Partai Buruh Kahar S. Cahyono mengatakan kelompok buruh akan mendatangi Gedung DPR untuk berunjuk rasa pada hari Jumat.
Buruh menuntut agar DPR dan pemerintah tidak menunda kontestasi Pemilu 2024. DPR sebagai kepanjangan partai politik di parlemen diminta menolak wacana penundaan Pemilu dan Pilpres 2024.
Ketua Umum Partai Buruh Said Iqbal sebelumnya menyatakan massa demo buruh yang berunjuk rasa berasal dari berbagai organisasi serikat buruh, serikat petani, pekerja rumah tangga, miskin kota, dan berbagai elemen yang lain.
Baca juga: 50 Polisi Lalu Lintas Dikerahkan Saat Demo Tolak JHT di Kemenaker Hari Ini