TEMPO.CO, Jakarta - Tenaga Ahli Utama Kepala Staf Presiden (KSP) Theo Litaay dan Ade Irfan Pulungan menjenguk polisi yang dianiaya saat demo mahasiswa Papua, hari ini. Polisi korban penganiayaan tersebut, Kasat Intel Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Ferikson Tampubolon dirawat di Rumah Sakit Tarakan, Gambir, Jakarta Pusat.
Ade menyesalkan kekerasan dalam demo para mahasiswa yang menolak daerah otonomi baru (DOB) di Papua dan Papua Barat tersebut. Demo itu ricuh sebelum para mahasiswa sampai ke Kementerian Dalam Negeri pada Jumat siang.
"Kami sangat menyesalkan dan menyayangkan aksi anarkistis yang bisa dikategorikan bentuk premanisme yang dilakukan oleh pendemo yang menyalurkan aspirasinya," kata Ade dalam keterangan tertulis pada Sabtu 12 Maret 2022.
Dia berharap tidak terjadi lagi tindakan-tindakan arogan pada saat unjuk rasa. Ade juga berharap untuk peserta demo agar tidak menyalahi aturan apalagi sampai melakukan tindak kekerasan kepada petugas Kepolisian.
"Hal-hal seperti ini tidak boleh terjadi kembali," ujarnya. "Apalagi terhadap anggota yang mengamankan demo tersebut karena dilindungi oleh undang-undang."
Direktur RSUD Tarakan Dian Ekowati mengatakan AKBP Ferikson dalam perawatan intensif karena mengalami cedera kepala ringan.
"Kondisi terakhir pasien saat ini masih mengalami cedera kepala ringan dan kita akan lakukan observasi selama kurang lebih tiga hari ke depan dan kita lihat perkembangannya seperti apa," kata Dian.
Penganiayaan terhadap polisi itu terjadi saat demo mahasiswa Papua di Jl.Veteran III Gambir Jakarta Pusat, Jumat siang. Akibat pemukulan yang dilakukan seorang mahasiswa itu, Kasat Intelkam mengalami luka sobek di pelipis kepala.
Unjuk rasa para mahasiswa Papua ini rencananya digelar di depan Kantor Kementerian Dalam Negeri. Namun saat melintas di Jalan Veteran mereka bentrok dengan aparat.
Baca juga: Satu Mahasiswa Papua Jadi Tersangka Penganiayaan Kasat Intel Polres Jakpus