TEMPO.CO, Jakarta - Enam anggota polisi lalu lintas atau Polantas Polda Metro Jaya menjadi korban pengeroyokan massa tak dikenal di Jalan Tol Dalam Kota, Senayan, Jakarta Pusat pada saat demo mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR RI, Senin 11 April 2022.
Seorang polisi bernama Ajun Komisaris Rudi Wira mengalami memar dan luka di kepala bagian belakang dan memar pada bagian dada dan pinggang belakang, diduga akibat pukulan benda tumpul.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, dirinya sempat menyaksikan bagaimana peristiwa penyerangan itu terjadi.
Ia bercerita pada saat itu dirinya dan lima polisi lainnya harus mengevakuasi kendaraan yang terjebak di dalam tol karena melihat adanya sebagian massa aksi unjuk rasa yang memasuki jalan tol.
"Kami enam orang. Pada saat itu saya sedang bersama Rudi Wira. Kami sedang berusaha mengevakuasi mobil-mobil yang terjebak di jalan tol. Ketika saya berusaha menenangkan massa tapi massa semakin beringas kemudian ada yang memukuli AKP Rudi Wira dan menendang motornya sehingga terjatuh dan terlambat escape (menyelamatkan diri)," kata Sambodo.
Namun ia tak memungkiri bahwa ada juga massa dari mahasiswa yang melindungi polisi saat itu.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada adik-adik mahasiswa yang melindungi AKP Rudi Wira sehingga tidak terjadi luka serius," kata Sambodo pula.
Sambodo mengatakan, Rudi Wira kini dirawat di RS Polri Kramat Jati. Adapun kondisinya saat ini stabil.
"Hasil pemeriksaan ada memar dan luka pada bagian kepala belakang, kemudian memar pada bagian dada diduga akibat pukulan dari benda tumpul mungkin batu sehingga menimbulkan memar pada paru-paru. Kemudian juga pada pinggang bagian belakang itu juga akibat pukulan," kata Sambodo.
Kemudian akibat kejadian tersebut, kendaraan sepeda motor dinas yg digunakan AKP Rudi Wira rusak.
"Kami mohon doanya dari seluruh masyarakat supaya beliau bisa sembuh, tidak ada yg serius sehingga bisa berdinas kembali," kata Sambodo.
Mengenai pelaku pengeroyokan, Sambodo mengatakan polisi telah mengidentifikasinya. Polisi mengidentifikasi lewat video yang viral di media sosial mengenai pengeroyokan tersebut.
"Tentu ini sudah diusut, dari hasil video yang ada kami sudah identifikasi pelakunya, kemudian dari pihak reserse akan melakukan visum kepada korban sehingga penyelidikan akan dilakukan," kata Sambodo.
Baca juga: Fakta yang Sudah Diketahui Seputar Pengeroyokan Ade Armando