Yang kedua, Said menyampaikan menolak politik uang. Partai Buruh dan organisasi serikat pekerja ingin menyampaikan dalam kesempatan ini tidak setuju dengan slogan, "ambil uangnya, jangan pilih orangnya".
"Itu adalah mendidik korupsi. Sifat koruptif kepada rakyat dan kaum Buruh. Partai Buruh bersama organ Serikat Buruh akan mengkampanyekan tolak politik uang. kuncinya ada di KPU," ungkapnya.
KPU menurut Said harus berani mendiskualifikasi partai politik jika ditemui politik uang di dalam pemilu. Pemilu yang menggunakan politik uang akan menghasilkan pemerintahan yang koruptif. Hingga muncul produk undang-undang yang koruptif pula.
Yang ketiga, Said ingin memastikan dan meminta KPU agar jangan menggeser lagi pelaksanaan pemilu pada 14 Februari 2024.
"Kedatangan Partai Buruh bersama organ serikat buruh justru ingin mendukung KPU. Mendukung Komisioner KPU harus berani, tidak boleh berasa dalam tekanan ketika mengambil keputusan untuk melaksanakan pemilu yang jurdil," ujar dia.
Selain itu, Said juga menyampaikan tuntutan mengenai harga bahan pokok dan bahan bakar yang naik. Kenaikan harga itu disampaikan oleh Said telah mencekik kaum buruh.
"Kita minta turun harga-harga bahan pokok, tolak kenaikan harga BBM Pertalite dan LPG 3 kg," kata dia.
Partai Buruh juga menyampaikan penolakan Omnibus Law atau UU Cipta Kerja. Jika tidak ditanggapi ia menyampaikan akan mengerahkan massa buruh dan elemen masyarakat dengan lebih besar. "Kami akan mengorganisir pemogokan nasional bila dipaksakan omnibus law dibahas ulang," ungkapnya.
Baca juga: Gelar Aksi Lagi 14 Mei, Said Iqbal Klaim Bakal Diikuti Ratusan Ribu Buruh