TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi suhu tertinggi di DKI Jakarta dapat mencapai 35 derajat Celsius pada hari ini. Suhu hingga 35 derajat Celsius ini diperkirakan terjadi di Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Menurut data di laman BMKG pada Rabu pagi pukul 08.00, suhu udara Jakarta rata-rata 24-35 derajat Celsius. Suhu di Jakarta Barat berkisar antara 24-35 derajat Celcius, Jakarta Pusat 25-34 derajat Celcius, Jakarta Selatan 24-35 derajat Celcius, Jakarta Timur 24-35 derajat Celcius, Jakarta Utara 25-34 derajat Celcius, dan Kepulauan Seribu 26-32 derajat Celsius.
Cuaca Jakarta pada hari ini diprediksi berawan di seluruh wilayah Ibu Kota. Pada siang hari, cuaca berubah menjadi cerah berawan, kecuali di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur yang tetap berawan.
Pada malam hari, hujan ringan diprediksi mengguyur Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.
Hujan merata berpotensi mengguyur semua wilayah DKI Jakarta pada Kamis dinihari. Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Jakarta Timur diperkirakan hujan ringan. Jakarta Barat dan Jakarta Utara hujan berintensitas sedang, sementara Kepulauan Seribu hujan petir.
Musim Kemarau
Menurut BMKG, cuaca panas di Jakarta dan sekitarnya ini disebabkan sebagian wilayah Indonesia mulai memasuki musim kemarau. “Posisi semu matahari saat ini sudah berada di wilayah utara ekuator yang mengindikasikan bahwa sebagian wilayah Indonesia akan mulai memasuki musim kemarau,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto pada 8 Mei 2022.
Pada waktu ini pertumbuhan awan dan fenomena hujannya akan sangat berkurang sehingga cuaca cerah pada pagi menjelang siang hari akan cukup mendominasi.
Dominasi cuaca cerah dan tingkat pembentukan awan yang rendah ini dapat mengoptimalkan penerimaan sinar matahari di permukaan bumi. Akibatnya, kondisi suhu yang dirasakan oleh masyarakat menjadi cukup terik pada siang hari.
Bukan Gelombang Panas
Meski cuaca panas di Jakarta berlangsung lebih dari sepekan ini, BMKG memastikan fenomena tersebut bukan gelombang panas.
Menurut World Meteorological Organization (WMO), gelombang panas atau Heatwave merupakan fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut. Saat itu suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata hingga 5 derajat Celsius atau lebih.
Fenomena Gelombang Panas ini biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi, seperti wilayah Eropa dan Amerika, yang dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer di lintang menengah.
“Sedangkan yang terjadi di wilayah Indonesia adalah fenomena kondisi suhu panas atau terik dalam skala variabilitas harian,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG itu.
Baca juga: BMKG: Cuaca Panas di Jakarta Sepekan Terakhir Bukan Gelombang Panas