TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih menunggu hasil pemeriksaan terhadap 21 kasus yang diduga hepatitis akut misterius. Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria menyebut proses pemeriksaan terhadap 21 kasus itu masih berstatus pending classification.
"Jadi masih kami tunggu beberapa hari ke depan hasil persisnya," kata dia di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis malam, 12 Mei 2022.
Sebelumnya, ditemukan 21 kasus diduga hepatitis akut misterius di Ibu Kota. Dari jumlah itu, tujuh orang berusia di atas 16 tahun dan 14 orang anak-anak di bawah umur tersebut. Tiga dari 14 anak meninggal. Hingga berita ini ditulis belum ada penambahan kasus.
Riza meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati. Sebab, dugaan hepatitis akut misterius tidak hanya menyerang anak-anak, tapi juga orang dewasa.
Apalagi didapati 24 kasus baru yang bergejala hepatitis. Politikus Partai Gerindra ini menyampaikan, 21 kasus itu belum dikategorikan hepatitis akut misterius.
Baca Juga:
"Itu masih gejala hepatitis, belum dikategorikan hepatitis akut," ucap dia.
Dia juga mengingatkan warga untuk menerapkan protokol kesehatan dan perilaku hidup bersih. Anak-anak perlu menghindari tempat umum dengan jumlah orang yang masif.
Baca juga: Ada 24 Anak Bergejala Hepatitis, Wagub DKI: Belum Dikategorikan Hepatitis Akut