"Tahun-tahun sebelumnya belum pernah setinggi itu. Paling cuma dua meter," kata Tatang, 27 tahun, seorang warga Kalibaru Timur saat ditemui Tempo, Selasa (10/2). Akibat banjir rob itu, kata dia, sebanyak enam rumah penduduk di RT 9/1 Kalibaru Timur, Cilincing, Jakarta Utara, hancur dihantam gelombang. Puluhan rumah semi permanen juga hancur di Kalibaru Selatan. Kini mereka mengungsi ke tempat sanak saudara terdekat.
Parahnya rob yang melanda tahun ini juga diakui Atep Sukandar, 25 tahun. Menurut dia, rob terjadi mulai Sabtu-Senin lalu. "Puncaknya terjadi pada Minggu (8/2)," kata warga Kalibaru Barat itu. Dia bercerita hantaman gelombang itu bahkan mencapai setinggi atap rumah yang berada kira-kira 20 meter dari bibir pantai. Pantauan Tempo di lokasi menunjukkan beberapa rumah semi permanen terlihat porak-poranda menyisakan puing-puing.
Banjir rob mulai menyurut secara perlahan pada Senin siang. Warga di pesisir yang umumnya berprofesi sebagai nelayan ini sudah mulai beraktivitas melaut. Sementara kaum perempuan terlihat mengumpulkan kerang hijau dan menjemur ikan. "Baru sekarang (Selasa) ini aja mulai berani ke laut. Kemarin nggak ada yang berani," kata Ma'mur, 45 tahun.
Umumnya warga mengatakan banjir rob yang melanda daerahnya adalah fenomena biasa. Itu terjadi saat air laut pasang pada sekitar Januari hingga Februari setiap tahunnya. Di tahun-tahun sebelumnya, gelombang laut yang menyebabkan rob paling tinggi tercatat dua meter. Air rob itu menggenani rumah warga bisa sampai seminggu.
Karena telah merasa terbiasa itulah, warga enggan mengungsi ke tempat yang lebih aman dari ancaman rob. Alasannya, mereka tidak mempunyai kecukupan ekonomi untuk pindah ke tempat yang lebih layak. "Lagipula pekerjaan kami ini nelayan," kata Ma'mur.
Dia juga menambahkan warga yang terkena dampak rob telah menerima bantuan dari instansi terkait. Saat rob melanda, Palang Merah Indonesia, misalnya, juga mendirikan Pos Kesehatan yang dimanfaatkan sejumlah warga untuk berobat gratis.
Suasana perumahan warga kini sudah terlihat kering. Mereka mengaku membersihkan rumah mulai Senin malam saat rob perlahan-lahan menyurut.
AMIRULLAH