TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 30 Mei 1619 silam, Jan Pieterszoon Coen berhasil menaklukkan Jayakarta dan mengganti namanya menjadi Batavia. Tanggal ini juga diperingati sebagai hari jadi Kota Batavia. Lalu, siapa Jan Pieterszoon Coen ini?
Jan Pieterszoon Coen lahir di Hoorn, Belanda, 8 Januari 1587. Dia adalah Gubernur-Jendral Hindia-Belanda keempat era 1619 hingga 1623, dan keenam era 1627 hingga 1629. Di usianya yang ke 13, JP Coen dikirim ayahnya ke Roma. Dia magang dengan seorang pedagang Flandria, Belgia bernama Joost de Visscher. Selama 6 tahun di Roma, selain belajar berdagang, Jan Pieterszoon Coen juga belajar banyak bahasa.
Mengutip laman bataviadigital.perpusnas.go.id, Jan Pieterszoon Coen kembali ke kampung halaman pada 1607. Kemudian pada 22 Desember di tahun tersebut dia berangkat ke Hindia. Saat itulah nama Coen disematkan padanya. Pada perjalanan pertamanya ke Hindia, tidak banyak informasi yang diketahui.
Tetapi ada kejadian yang memicu kekejian Coen dalam menghadapi orang Banda pada masa depan. Atasan Jan Pieterszoon Coen, Pieter Willemszoon Verhoeff konon dibunuh orang Banda saat negosiasi pembelian rempah-rempah. Ia kembali ke kampung halaman pada 1610.
Lalu, pada 1618, di usianya yang ke 31 tahun, Jan Pieterszoon Coen diangkat menjadi Gubernur-Jendral. Tetapi baru pada 21 Mei 1619 ia resmi memangku jabatan tersebut dari Laurens Reael, Gubernur Jenderal sebelumnya. Setelah resmi menjadi Gubernur-Jendral, Jan Pieterszoon Coen tak tahan terhadap orang Banten dan orang Inggris di sana. Lantas dia memindahkan kantor Kompeni ke Jakarta, di sanalah Jan Pieterszoon Coen membangun pertahanan. Dia menaklukkan Jayakarta pada 30 Mei 1619 dan mengubah namanya menjadi Batavia atau Batavieren.
Pada 1623, Jan Pieterszoon Coen menyerahkan kekuasaan kepada Pieter de Carpentier dan pulang ke Belanda. Namun oleh pimpinan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) ia disuruh kembali ke Hindia dan menjadi Gubernur-Jendral kembali. Jan Pieterszoon Coen datang lagi ke Hindia Belanda pada 1627. Pada masa jabatannya yang kedua, ia berperang melawan Kesultanan Banten dan Mataram. Mataram menyerang Batavia dua kali, yaitu pada 1628 dan 1629, kedua-duanya gagal.
Coen tewas secara mendadak pada 21 September 1629. Terdapat dua versi berbeda mengenai penyebab kematiannya. Menurut versi Belanda, Coen meninggal karena kolera atau muntaber. Sedangkan versi lainnya meyakini bahwa kematian Coen akibat serangan bala tentara Sultan Agung dari Mataram, dan jenazahnya di makamkan di anak tangga makam raja-raja Mataram di Imogiri, kepala dan badan dikuburkan terpisah.
Jan Pieterszoon Coen dikenang sebagai pendiri Hindia-Belanda di Belanda. Namanya banyak digunakan sebagai nama jalan. Bahkan, di Amsterdam ada sebuah gedung yang dinamai dengan namanya (Coengebouw). Sementara di Indonesia, ia dikenal sebagai seorang pembesar Kompeni yang kejam.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca: Jan Pieterszoon Coen, Warga Pribumi VBatavia Menyebutnya Mur Jangkung
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.