TEMPO.CO, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menjalin koordinasi dengan aparat untuk menertibkan lokalisasi Gunung Antang, Matraman, Jakarta Timur. Lokalisasi itu sebetulnya sudah sempat ditertibkan atau digusur namun selalu muncul kembali.
Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan, penggusuran lokalisasi itu sebetulnya sudah tuntas dilakukan pada saat PT KAI menggarap proyek double-double track (DDT) atau rel ganda di sepanjang jalur rel kereta di kawasan Jatinegara pada 2016.
"Saat itu sudah tuntas dan ada lagi," kata Eva saat dihubungi, Selasa, 21 Juni 2022.
Untuk menertibkan kembali kawasan sepanjang rel kereta, PT KAI kali ini melibatkan banyak pihak. PT KAI akan menjalin kerja sama dengan aparat pemerintah setempat hingga kepolisian.
"Saat ini kami masih dalam tahap koordinasi bersama pemkot dan aparat kewilayahan," ucap Eva.
Eva belum bisa memastikan kapan penertiban lokalisasi Gunung Antang dimulai. PT KAI harus duduk bersama dulu dengan Pemkot Jakarta Timur dan aparat keamanan.
"Nanti akan diinfokan jika sudah ada jadwal mulai penertibannya," ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Timur menyatakan masih menunggu undangan dari PT KAI soal penggusuran lokalisasi liar Gunung Antang.
Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar mengatakan, PT KAI sebagai pemilik lahan telah sepakat untuk menertibkan lokalisasi liar tersebut. "Kami dari Forkopimko menunggu undangannya," kata Anwar dikutip dari Antara, Sabtu. .
Dalam rapat koordinasi teknis itu, PT KAI akan menjelaskan teknis penertiban, hingga program yang dilakukan setelah penertiban lokalisasi Gunung Antang dilakukan. "Sudah saya sampaikan, makanya mereka mau mengundang untuk rencana penertiban dan setelahnya, penataan kawasan serta penjagaan," ujar Anwar.
Baca juga: Preman Gunung Antang Beli Senpi Online, Polisi Koordinasi dengan Shopee