TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkapkan alasan mobil polisi memblokade zebra cross yang menjadi panggung Citayam Fashion Week pada Senin, 25 Juli 2022 sekitar pukul 18.30-19.00 WIB.
Riza mengatakan, berdasarkan keterangan yang dia terima dari pihak kepolisian, blokade itu dilakukan karena jalanan di sekitar kawasan macet panjang sehingga polisi harus menetralisasi peruntukkan zebra cross itu untuk lalu lintas pejalan kaki dan kendaraan.
"Jadi itu kan zebra cross itukan diperuntukan pejalan kaki. Pak Kapolsek, Pak Kapolres yang menyampaikan, bahwa zebra cross itu digunakan untuk menyeberang," kata dia saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa, 26 Juli 2022.
Oleh sebab itu, Riza mengimbau kepada seluruh masyarakat, termasuk para remaja yang dikenal dengan sebutan Sudirman, Citayam, Bojonggede, dan Depok (SCBD) itu bijaksana memanfaatkan zebra cross.
Kendati begitu, Riza tetap mengapresiasi para remaja SCBD memiliki ide menjadikan zebra cross itu sebagai panggungg fashion show. Tapi, lagi-lagi, dia mengingatkan, jangan lupa juga bahwa jalanan itu tempat berlalu lintas orang dan kendaraan.
"Jadi mari kita gunakan zebra cross secara bijak. Memang ini luar biasa anak-anak, kalau mungkin sekali-sekali, kita bisa mengerti, tapi kalau terus enggak berhenti-henti akhirnya yang jalan, yang mau lewat ngalah kan," ucapnya.
Oleh sebab itu, Riza mengatakan, penerapan blokade mobil kepolisian itu bersifat situasional. Bila arus lalu lintas kembali macet parah akibat Citayam Fashion Week kembali terjadi maka harus dipikirkan mekanisme pengalihan arus lalu lintasnya.
"Nanti dilihat, blokade enggak blokade dilihat. Kalau jumlahhnya sampai membeludak tetap diatur. Coba teman-teman lihat malam minggu kemarin, macetnya dari Semanggi karena parkir numpuknya di pinggir jalan," kata Riza.
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Komarduin menjelaskan dua mobil polisi memang diletakkan di zebra cross itu kemarin malam sekitar pukul 19.00 WIB. Saat ini mobil polisi itu sudah tidak ada dilokasi.
"Sudah dibuka, kita tentunya melihat, itu namanya rekayasa lalu lintas di mana simpul-simpul yang menyebabkan kemacetan lalu lintas itu harus diantisipasi dulu," ujar Komarudin dikutip dari keterangannya, Selasa, 26 Juli 2022.
Komarudin berpendapat, keberadaan masyarakat di kawasan itu, yang dikenal sebagai remaja SCBD sudah sangat ramai sehingga mengganggu lalu lintas di kawasan saat pulang kerja. Apalagi, kawasan itu kini sudah banyak menyedot perhatian orang.
"Ditambah kegiatan itu tambah parah (macetnya) makanya simpul-simpul itu kita urai dulu. Tadi masalahnya bukan hanya mereka gunakan zebra cross tapi yang foto-foto tumpah ke sana sehingga menutup akses," ucap Komarudin.
Menurut Komarudin, saat ini polisi dan pemangku kepentingan lainnya belum berencana memblokade penuh kawasan itu. Dia mengatakan, blokade akan dilakukan jika penggunaan fasilitas publik, seperti zebra cross tersebut tak kunjung normal.
"Kita lihat situasi karena sepanjang zebra cross digunakan secara normal tidak perlu itu (penutupan) tapi digunaka orang bolak balik bergaya di situ termasuk juru foto buat konten semua tumpah ke jalan ini tentu harus diurai dulu," ungkapnya.
Baca juga: Wagub DKI Mau Pindahkan Citayam Fashion Week dari Dukuh Atas ke 7 Tempat Alternatif