TEMPO.CO, Jakarta - Berita soal buruknya kinerja PT Pembangunan Jaya Tbk. perseroan yang mengelola taman rekreasi Ancol menjadi laporan yang banyak dibaca di kanal Metro sepanjang Jumat kemarin.
Buruknya kinerja pengelolaan taman rekreasi milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ini dibongkar langsung oleh Komisaris Utamanya, Thomas Trikasih Lembong. Paparan kinerja itu ia sampaikan pada wawancara khusus bersama Tim Tempo, secara daring pada Jumat, 12 Agustus kemarin.
Tom Lembong, demikian namanya lebih biasa dikenal, memaparkan setumpuk dan sederet masalah yang membelit perseroan. Yang semuanya, menurut Tom, berhulu pada kualitas tim direksi yang dianggap tidak profesional.
Hingga akhirnya, banyak berbagai proyek yang digarap Ancol, yang diharapkan menjadi andalan taman rekraasi itu justru mangkrak di tengah jalan. Direksi, kata dia juga masih menjalankan model bisnis lama, menjalankan perusahaan dengan cara-cara lama.
Berita terpopuler yang masuk Top 3 Metro pada Jumat kemarin adalah kasus Ferdy Sambo. Kasus penembakan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir tetap mengundang rasa penasaran banyak orang. Kemarin Komnas HAM mendatangi Mako Brimob, untuk memeriksa jenderal polisi bintang dua tersebut.
Berikut Top 3 Metro pada Jumat, 12 Agustus 2022:
1. Update dari Mako Brimob: Ferdy Sambo Mengaku, Putri Candrawathi dan Bharada E Batal Diperiksa
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menjadwalkan pemeriksaan terhadap Inspektur Jenderal Ferdy Sambo, istrinya, Putri Candrawathi; dan ajudannya, Bhayangkara Dua Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok hari ini. Namun, hanya Ferdy Sambo yang berhasil diperiksa.
"Jadi hari ini kami hanya meminta keterangan pak Ferdy," kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara dalam konferensi pers di Mako Brimob, Jumat, 12 Agustus 2022.
Kepada Komnas HAM, Ferdy Sambo mengaku jika dia aktor utama di balik pembunuhan ajudannya sendiri Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Ferdy Sambo mengakui pula jika ia sejak awal merekayasa dan mendistorsi informasi agar peristiwa pembunuhan Brigadir J akibat kasus tembak-menembak.
“Beliau tadi mengakui itu adalah rancangan dia sendiri dan bersalah dalam tindakan itu,” ujar Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik.
Baca selengkapnya di sini
2. Thomas Lembong Akan Rombak Besar-besaran Direksi dan Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol
Komisaris Utama dan Independen PT Pembangunan Jaya Ancol Thomas Trikasih Lembong mengatakan akan ada perombakan pimpinan di perusahaannya. Dia memastikan dewan direksi akan diganti, tapi tak menutup kemungkinan juga untuk komisaris Ancol.
"Boleh dibilang akan perombakan besar-besaran," kata dia dalam wawancara dengan Tempo secara daring, Jumat, 12 Agustus 2022.
Thomas tak merincikan siapa saja direktur Ancol yang bakal diganti. Menurut dia, orang baru yang menempati dewan direksi alias board of directors (BOD) Ancol mayoritas dari Pembangunan Jaya Group.
Mereka adalah eksekutif yang sedang berkarier atau pernah merintis kariernya di Pembangunan Jaya Group. Dia berujar perombakan direksi berlangsung dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan yang diselenggarakan pekan depan.
Menurut Thomas, perombakan diperlukan untuk mengembalikan kendali Ancol yang dipegang kalangan profesional. "Kami mau benar-benar statusnya profesional, visi dan misi Ancol harus sejauh mungkin murni teknokratis," ucap dia.
Baca selengkapnya di sini
3. Tanggung Utang Rp 1,4 Triliun, Ini Sederet Proyek Mangkrak di Ancol
Komisaris Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. Thomas Trikasih Lembong membeberkan sejumlah proyek di kawasan wisata Ancol, Jakarta yang mangkrak.
Thomas mengatakan ketidamampuan manajemen mengelola aset membuat deretan proyek di Ancol mangkrak. “Ancol tidak berkembang,” ujar Thomas Lembong dalam wawancara khusus bersama Tempo melalui Zoom, Jumat, 12 Agustus 2022.
Proyek pertama yang mangkrak adalah pembangunan hotel bintang lima. Hotel ini dibangun di sebelah Resor Putri Duyung. Padahal, hotel ini nantinya digadang-gadang bakal menjadi properti unggulan Ancol.
Alih-alih menghasilkan bangunan megah, proyek yang telah menghabiskan duit senilai ratusan miliar itu hanya menyisakan fondasi.
Selanjutnya, mantan Kepala Badan Koordiasi Penanaman Modal ini menyinggung pengelolaan ABC Mall atau Ancol Beach City yang berada di kawasan Pantai Karnaval Ancol.
Operasional aset yang pengelolaannya dipegang oleh dua pengusaha berkongsi ini terpaksa mandek lantaran adanya konflik internal.
Baca selengkapnya di sini