TEMPO.CO, Jakarta - Massa pengemudi ojek online meninggalkan Kompleka Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, setelah salah satu anggota Komisi V DPR RI, Eddy Santana Putra menyampaikan hasil pertemuannya dengan 12 perwakilan mereka.
Pada Senin pukul 15.10 WIB, satu per satu demonstran ojek online yang merupakan massa gabungan ojek online (ojol) dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) membubarkan diri.
Sejumlah polisi berjaga dengan membentuk barisan di depan gedung parlemen. Sampah kertas hingga botol bekas minuman ditinggalkan oleh para demonstran di lokasi tersebut.
Arus lalu lintas kembali lancar dan ramai dengan penjagaan personel Kepolisian.
Hasil pertemuan DPR RI dengan perwakilan ojek daring disampaikan dua hal, yakni pihak DPR mengapresiasi perjuangan ojek online mengenai tarif yang baru dan langkah mereka menggelar unjuk rasa di depan Gedung Parlemen.
Dalam demonstrasi tersebut disampaikan sejumlah tuntutan, yakni menuntut payung hukum dan legalitas profesi ojek online, revisi potongan komisi pendapatan mitra, revisi perjanjian kemitraan dan menolak kenaikan harga BBM.
Baca juga: 2 Kali Ditunda, Kemenhub Ungkap Alasan Kenaikan Tarif Ojek Online Batal Lagi