TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa bahwa fenomena yang tengah dialami Ibu Kota saat ini adalah jumlah kendaraan yang terus meningkat secara signifikan. Hal ini, menyebabkan kepadatan lalu lintas yang harus menjadi perhatian.
"Gini apa yang dialami Jakarta, yaitu jumlah kendaraan pribadi melampaui kapasitas jalan dan jumlah kendaraan umum baru bertambah secara signifikan dan dikelola secara terintegrasi dalam beberapa tahun terakhir ini," kata Anies kepada wartawan di Fairmont Hotel Jakarta, Rabu, 31 Agustus 2022.
Melalui Rencana Pengembangan Sistem Transportasi BRT Pemerintah Provinsi (Pemprov), Jawa Barat, PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dengan PT Jasa Sarana, Anies berharap daerah lain di luar Jakarta mulai menyiapkan taransportasi umum bagi warganya.
Sebab, saat ini Indonesia menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan urbanisasi tercepat di dunia.
"Karena itulah kawasan-kawasan urban di seluruh Indonesia perlu sudah mulai menyiapkan kendaraan umum untuk warganya, sehingga tidak mengalami seperti yang dialami Jakarta selama beberapa dekade terakhir ini," kata Anies di sela kegiatan Urban 20 atau U20 Mayors Summit 2022.
DKI Jakarta Ubah Kebijakan COD Jadi TOD
Gubernur DKI itu mengatakan Jakarta sebagai kawasan urban sudah mengalami kemacetan akibat terus bertambahnya jumlah kendaraan pribadi. Oleh karena itu, Pemprov DKI mengubah kebijakan dari COD (Car Oriented Development) menjadi TOD (Transit Oriented Development).
"Jadi bukan hanya satu dua tahun tapi sudah beberapa dekade yang biasa disebut sebagai Car Oriented Devlopment. Kita sekarang selama lima tahun ini mengubah Transit Oriented Development (TOD), pembangunan berbasis pada mobilitas kendaraan umum," ujarnya.
Pengembangan Sistem Transportasi Solusi Perubahan Iklim
Anie mengatakan bahwa kerja sama pengembangan sistem transportasi ini sebagai solusi menghadapi perubahan iklim yang tengah menjadi kampanye dunia.
"Di dalam kita melakukan transformasi itu bersamaan dengan dunia menghadapi climate change dan salah satu kontributor dari climate change ini adalah emisi dari kendaraan bermotor," kata Anies.
Oleh karena itu, ujar Anies, seluruh pihak harus mulai mengurangi emisi, yaitu dengan menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan. "Kendaraan yang ramah lingkungan salah satunya berbasis listrik," ujarnya.
Maka dari itu, pihaknya mendorong transportasi umum berbasis listrik karena transportasi listrik ini mengurangi jumlah kendaraan karena orang berpindah ke kendaraan umum.
"Itu sebabnya mengapa kami senang sekali dengan MoU yang sekarang terjadi, di mana pengalaman dari TransJakarta bisa dijadikan manfaat buat teman-teman di Bandung di Jawa Barat dan harapannya akan membuat kita semua punya kenyamanan menggunakan kendaraan umum," kata Anies Baswedan.
Baca juga: Pengumuman Pemberhentian Gubernur Anies Baswedan Digelar DPRD DKI pada 13 September