TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan pembangunan sistem jaringan utilitas terpadu (SJUT) atau ducting system akan membuat pemandangan Ibu Kota menjadi lebih rapi. Melalui program ini, pemerintah DKI akan memotong kabel tak beraturan di udara dan membangun SJUT di bawah tanah.
"Efeknya mengurangi kemacetan dan meningkatkan estetika kota, sehingga pemandangan menjadi lebih rapi, karena sudah disiapkan SJUT di bawah," kata dia di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin, 5 September 2022.
Sore ini Anies menyaksikan pemotongan kabel optik oleh operator di area Parkir Pasar Mampang Prapatan. Dinas Bina Marga Jakarta telah menunjuk PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk membangun SJUT sepanjang 115 kilometer di kawasan Jakarta Selatan dan Jakarta Timur.
Tahun ini Jakpro akan membangun 25 kilometer kabel di Jakarta Selatan. Sisanya digarap hingga akhir 2023 untuk mencapai total 115 kilometer.
Selain Jakpro, Anies juga menunjuk Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pembangunan Sarana Jaya membangun jaringan kabel bawah tanah sepanjang 106,4 kilometer di Jakarta Pusat dan Jakarta Barat.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai menyaksikan pemotongan kabel utilitas di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Senin, 5 September 2022. TEMPO/Lani Diana
Anies menginginkan agar Jakarta selalu melakukan perubahan menuju kota global yang modern. Dengan begitu, penataan infrastruktur berjalan efisien dan efektif.
Namun, dia melanjutkan, selama ini kabel optik dibiarkan menjuntai tak beraturan dan dianggap bukan masalah. "Sesungguhnya ini bukanlah sebuah pengelolaan yang baik dan benar," ucap dia.
Karena itulah, pemerintah DKI menjalankan program pembangunan jaringan kabel di bawah tanah. Anies menuturkan akan perubahan pada tiga aspek, yakni lokasi kabel berpindah dari atas ke bawah, mengurangi kemacetan dan meningkatkan estetika kota, serta perbaikan pelayanan infrastruktur.
"Kami ingin infrastruktur yang ada di Jakarta adalah infrastruktur yang maju modern, tapi juga penempatannya membuat mobilitas penduduk tidak terganggu, baik pejalan kaki maupun kendaraan bermotor dan secara estetika menjadi nampak baik, rapi, tertib," kata Anies Baswedan.