TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Wilayah Kementerian Agama Jakarta Selatan menangani pemakaman 3 korban siswa MTsN 19 Jakarta yang meninggal akibat robohnya tembok. Tembok roboh akibat luapan air banjir yang mendorong tembok tersebut.
"Proses pemakaman semua korban meninggal sudah ditangani oleh pihak Kanwil Kemenag Jaksel," tulis Pusdatin BPBD DKI Jakarta dalam keterangannya pada Kamis, 6 Oktober 2022.
Selain pada Kemenag, BPBD DKI Jakarta juga berkoordinasi dengan RS Prikasih Keluarga korban, kelurahan Pondok Labu, Polres Jaksel perihal penanganan korban meninggal.
"Koordinasi juga dilakukan dengan pihak rumah sakit dan unsur dari Polres Jaksel, Pihak Kelurahan dan Keluarga Korban mengenai penanganan pemakaman korban," terangnya.
Sejauh ini, telah dicatat ada 3 korban meninggal dan 3 korban luka-luka akibat amblasnya tembok MTsN 19 Jakarta. Nama-nama korban meninggal adalah DSG (13), MAE (13), DAL (13). Sedangkan nama korban terluka adalah ADA (13), NIF (15), ND (14) ketiganya diurus di Rumah Sakit Prikasih. Setelah diperiksa, korban terluka kemudian diperbolehkan pulang.
Baca: Banjir Renggut Nyawa 3 Siswa MTsN 19 Jakarta, BPBD DKI: Drainase Buruk
Kronologi Robohnya Tembok MTsN 19 Jakarta
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji menyebut tiga siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 19 Jakarta meninggal akibat tertimpa tembok roboh di sekolahnya. Sebelum kejadian, anak-anak itu tengah bermain di area taman sekolah di Jalan Pinang Kalijati, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan.
"Beberapa siswa yang sedang bermain di area taman sekolah tertimpa tembok yang roboh," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 6 Oktober 2022.
Isnawa menerangkan tembok sekolah yang roboh itu bukanlah bagian dari ruangan kelas. Insiden ini bermula saat hujan deras di Ibu Kota, Kamis sore, hingga menyebabkan banjir di sejumlah wilayah.
Usai hujan, MTsN 19 Jakarta kebanjiran akibat meluapnya air gorong-gorong. Diduga tembok sekolah itu roboh karena tak mampu menahan luapan air tersebut.
Posisi sekolah, tutur dia, berada di dataran rendah. Di sekitar sekolah pun terdapat saluran penghubung Pinang Kalijati. "Di belakang sekolah terdapat aliran sungai," ujar dia.
Kapolsek Cilandak Kompol Multazam Lisendra memberi penjelasan soal robohnya tembok gedung sekolah MTs Negeri 19 Pondok Labu, Jakarta Selatan. Ia menduga, tembok roboh akibat luapan banjir.
"Air mendorong tembok, sehingga roboh dan mengakibatkan korban luka maupun korban meninggal," kata dia saat dikonfirmasi wartawan, Kamis, 6 Oktober 2022.
MUHSIN SABILILLAH
Baca juga: Daftar Lokasi Banjir Jakarta Imbas Hujan Deras
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.