TEMPO.CO, Jakarta - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat 142 kasus gagal ginjal akut progresif atipikal atau Acute Kidney Injury (AKI) yang dihimpun dari Januari hingga Ahad, 30 Oktober 2022.
“Mulai terjadi peningkatan yang sangat signifikan adalah Agustus, September, dan Oktober,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti kepada wartawan di Balai Kota, Senin, 31 Oktober 2022.
Menurutnya, dari 142 kasus tersebut ada 70 pasien meninggal, 50 pasien sembuh, dan 22 pasien masih dalam perawatan.
“Perlu dicermati bahwa data kita adalah hasil hospital record review. Artinya, tim secara aktif dari Dinas Kesehatan bersama seluruh rumah sakit maupun puskesmas yang ada di DKI proaktif mencari ke belakang, data sejak Januari sampai dengan sekarang. Jadi, kalau ada penambahan kita akan lihat penambahan itu di kapan,” ujarnya.
Kasus gangguan ginjal akut terbanyak saat ini, berdasarkan domisili ada di Jakarta Timur dengan 34 kasus. “Tapi ini data masa lampau dan saat ini. Sekali lagi harus dibedakan hospital record review ini bukan seperti data Covid,” katanya.
Untuk obat penawar fomepizole saat ini telah didistribusikan ke sejumlah fasilitas kesehatan. Pendistribusian dilakukan langsung oleh Kementerian Kesehatan.
“Kemarin langsung ke faskes karena jumlah kasusnya relatif belum banyak dan terfokus ke beberapa RS saja, sehingga langsung ke RS yang merawat,” katanya.
Tidak tertutup kemungkinan pendistribusian obat gagal ginjal akut akan bergerak berbeda sesuai dengan kondisi seperti halnya distribusi obat atau vaksin yang disalurkan melalui Dinkes.
Baca juga: Gagal Ginjal Akut Melonjak, Pasien Cuci Darah Tuntut BPOM Bertanggung Jawab