TEMPO.CO, Jakarta - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memerintahkan adanya penataan ulang tiga pasar tradisional di Jakarta Pusat.
Heru telah memerintahkan Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma untuk menata ulang tiga pasar tradisional yakni Pasar Serdang, Pasar Nangka Bungur dan Pasar Rawa Kerbau.
"Saya minta ada contoh pasar yang bagus, tiga pasar, yakni Pasar Serdang, Pasar Nangka Bungur dan Pasar Rawa Kerbau. Itu kami minta diperbaiki," kata Heru di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Senin.
Heru menyampaikan soal penataan pasar tradisional ini dalam rapat pimpinan (rapim) bersama Pemerintah Kota Jakarta Pusat di Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, Gambir. Penataan ulang pasar tradisional dilakukan untuk menjadikan pasar percontohan agar pedagang dan pembeli merasa nyaman.
Selain melakukan penataan terhadap pasar tradisional, Heru juga meminta taman ditata dan penghijauan dengan penanaman pohon. "Ya tadi saya juga minta taman, masalah penghijauan dan penanaman pohon," ungkapnya.
Wali Kota Jakpus akan jalankan instruksi Heru Budi
Wali Kota Jakarta Pusat Dhany Sukma mengungkapkan, pihaknya akan mengikuti dan menindaklanjuti perintah Pj Gubernur DKI Jakarta. "Itu diminta (oleh Pj Gubernur) untuk ditata dan dirapikan," ujar Dhany Sukma.
Dhany menuturkan, selain pengelolaan pasar diperlukan juga penataan terhadap taman dan penanaman pohon.
Selain pasar-pasar, kata dia, disampaikan juga terkait masalah penghijauan, penanaman pohon serta identifikasi masalah jalan. "Dan yang umum saja, tugas-tugas sehari-hari jalan, misalnya, jalan licin, pohon-pohon dihijaukan, ditanam," katanya.
Penataan pasar tradisional ini menjadi perhatian Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono. Hal yang sama ia sampaikan saat menggelar rapat di Kantor Wali Kota Jakarta Timur. Ia meminra pasar tradisional yang ada di Jakarta Timur dipercantik.
“Saya juga meminta beberapa pasar di Jakarta Timur untuk semakin dipercantik, dipertahankan tata kelolanya. Di samping itu aset di Jakarta Timur juga harus dijaga dan dipertahankan dengan baik,” kata Heru Budi.
Baca: Konsep Revitalisasi Pasar Tradisional yang Diinginkan Anies Baswedan
Heru Budi minta pasar tradisional dipercantik
Penataan pasar tradional ini merupakan beberapa poin yang disampaikan Heru, disamping soal pengendalian banjir, penataan taman dan ruang terbuka hijau. Tujuannya untuk menjaga kebersihan dan kerapian kota, agar warga merasa aman dan nyaman.
Pasar Induk Kramat Jari merupakan pasar yang segera direvitalisasi oleh Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya. Terdapat 2.188 lapak pedagang di pasar induk tersebut yang akan direvitalisasi.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) DKI Jakarta Fitria Rahadiani mengatakan revitalisasi ini berdasarkan arahan Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono yang meminta setiap pasar tradisional dipercantik dan menjadi bersih.
"Kami berharap layanan pasar ke depan jauh lebih baik, apalagi ini pasar induk," kata Fitria dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 2 Desember 2022.
Dia menyebut revitalisasi dimulai pada 1 Desember 2022 yang ditargetkan rampung dalam 18 bulan. Pembaruan wajah pasar induk ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan kepada pelanggan dan pedagang.
Fitria telah memberikan tiga arahan kepada Pasar Jaya agar pasar direvitalisasi menjadi lokasi yang bersih, tidak becek, apalagi bau.
Biaya revitalisasi pasar gunakan skema kerja sama dengan investor
Biaya revitalisasi, tutur Fitria, tidak akan menggunakan penyertaan modal daerah (PMD) Pasar Jaya. PMD adalah suntikan modal dari pemerintah DKI Jakarta kepada BUMD DKI. "Revitalisasi ini tidak pakai PMD, tapi menggunakan skema kerja sama dengan investor," ucap dia.
Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Tri Prasetyo mengungkapkan, pihaknya bekerja sama dengan PT RKM dengan skema business to business (B2B). Selama revitalisasi pasar, pedagang ditempatkan di lokasi sementara.
Menurut Tri, pihaknya berkomitmen menunjang bergeraknya roda perekonomian di Ibu Kota. Terlebih lagi Pasar Induk Kramat Jati menjadi penyangga utama kebutuhan pokok warga di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
"Salah satu yang akan direvitalisasi adalah pasar buah. Buah ini menjadi bagian penting untuk menunjang kecukupan gizi masyarakat Jakarta dan sekitarnya," ujar Tri.
Baca juga: Revitalisasi 21 Pasar Diperkirakan Mundur karena Persoalan Ini