TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menganggap kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, merupakan fenomena yang unik. Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Hengki Haryadi mengatakan satu keluarga tewas meregang nyawa secara wajar, namun dalam kondisi yang tidak wajar.
"Kami telah menemukan bahwa kematian yang terjadi di TKP (tempat kejadian perkara) adalah kematian wajar dalam kondisi yang tidak wajar," ujarnya saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat, 9 Desember 2022.
Dia menegaskan tidak adanya unsur pidana dalam kasus kematian tersebut. Berbagai motif seperti pembunuhan, bunuh diri, pencurian dengan kekerasan, nihil ditemukan. "Maka kasus ini ke depannya akan kami hentikan penyelidikannya," tuturnya.
Hasil olah TKP dipastikan tidak adanya bercak darah atau kerusakan yang disengaja terhadap benda-benda di dalam rumah. Lalu di dalam rumah tersebut tidak ada zat berbahaya yang tercecer atau dikonsumsi empat orang anggota keluarga tersebut.
Kabid Kimbiofor Puslabfor Polri Komisaris Besar Polisi Wahyu Marsudi mengatakan timnya menemukan zat tamoxifen dalam jasad atas nama Renny Margaretha Gunawan (68 tahun). Selain itu ditemukan cairan bening di dalam rumah yang mengandung zat yang sama.
Istri dari Rudyanto Gunawan itu diketahui memiliki riwayat penyakit kanker payudara. "Di sini kita menemukan dari organ hepar milik Ibu Renny Margaretha kita temukan adanya tamoxifen atau obat kanker payudara," kata Wahyu dalam kesempatan yang sama.
Baca: Ada yang Suka Klenik di Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Gunakan Kutipan Al Quran Surat Yusuf
Rudyanto Gunawan yang pertama meninggal
Dokter Forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Asri M. Pralebda mengatakan Rudyanto Gunawan selaku kepala keluarga adalah yang pertama meninggal. Laki-laki 71 tahun tersebut memiliki riwayat penyakit perdarahan saluran pencernaan.
Hasil autopsi juga tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan atau luka pada semua jenazah. Kandungan karbohidrat pada feses milik Dian Febbyana Apsari Dewi (42 tahun) dan Budyanto Gunawan (68 tahun) mematahkan asumsi mereka mati kelaparan.
"Sebab kematian yang pasti Pak Budyanto adalah serangan jantung. Untuk sebab kematian dari Dian merupakan gangguan pernapasan yang disertai dengan penyakit pernapasan yang kronik," ujar Asri.
Hasil autopsi psikologi forensik juga menunjukkan bahwa mereka semua meninggal dalam keadaan wajar. Namun ada tekanan psikologis yang dialami mereka ketika kondisi finansial mulai menurun dan satu per satu keluarga meninggal karena penyakit.
Kematian keluarga tersebut terungkap pada Kamis, 10 November 2022 di Perumahan Citra Garden 1 Extension. Rudyanto dan Renny adalah pasangan suami istri, Dian merupakan anak dari mereka, sedangkan Budyanto adik dari Rudyanto.
Baca juga: Apsifor Ungkap Profil Suami - Istri Satu Keluarga Tewas di Kalideres, IQ Tinggi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.