TEMPO.CO, Jakarta - Camat Pasar Rebo Mujiono turun tangan membantu ahli waris pemilik tanah yang terdampak proyek saringan sampah yang diresmikan Gubernur DKI Anies Baswedan. Mujiono akan membantu mediasi antara ahli waris keluarga H. Azhari dengan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
"Kami akan berusaha melakukan mediasi dengan melaporkan dan minta arahan pimpinan," kata Mujiono di Jakarta, Rabu, 14 Desember 2022, seperti dikutip Antara.
Para ahli waris mengajukan protes karena sampai hari ini mereka belum menerima uang ganti rugi tanah mendiang ayahnya, H. Azhari itu. Wakil ahli waris, Nazarudin mengatakan tanah peninggalan ayahnya seluas 9.600 meter persegi itu digunakan Pemprov DKI untuk membangun fasilitas saringan sampah di Kali Ciliwung, Kelurahan Gedong, Jakarta Timur.
Menanggapi protes ahli waris pemilik tanah, Humas Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Yogi Ikhwan justru mempertanyakan klaim tersebut. Dia mengatakan ahli waris yang mengklaim lahan itu cuma punya surat garap, bukan pemilik lahan.
"Emang mereka punya hak atas tanah tersebut?" kata Yogi.
Spanduk penolakan pengerjaan proyek saringan sampah Ciliwung di Pasar Rebo, Jakarta, Rabu 14 Desember 2022. ANTARA/Yogi Rachman
Selain melakukan protes dengan memasang spanduk di lokasi pembangunan fasilitas penyaringan sampah, ahli waris juga minta pengerjaan dihentikan sampai urusan ganti rugi selesai. Nazarudin juga berencana mengadukan masalah ganti rugi tanah yang belum dibayar itu ke Balai Kota DKI Jakarta pada Kamis, 15 Desember 2022.
"Kami lanjutkan ke Balai Kota, Insya Allah besok. Pengerjaan kami hentikan. Kami minta alat berat keluar," ujarnya.
Nazarudin mengklaim sebelum proyek itu diresmikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 26 September lalu, Pemprov DKI sudah sempat membahas pembebasan lahan itu. Namun hingga sekarang tidak ada ganti rugi yang diberikan.
Proyek penyaringan sampah Kali Ciliwung itu sebelumnya diresmikan oleh Anies di Jalan TB Simatupang, di perbatasan Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Anies mengatakan fasilitas senilai Rp 195 miliar ini sanggup mengurangi beban sampah di Pintu Air Manggarai.
Anies Baswedan mengatakan, fasilitas ini mampu memilah sampah dari Kota Bogor dan Kabupaten Bogor sehingga Pintu Air Manggarai hanya menyaring sampah Jakarta. Proyek ini ditargetkan selesai Januari 2023.
Baca juga: Pemilik Tanah Proyek Saringan Sampah yang Diresmikan Anies Baswedan Protes Belum Dibayar