TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Depok Mohammad Idris meminta polemik SDN Pondokcina 1 tidak lagi diperpanjang, karena pihaknya telah mengambil sikap menunda relokasi sesuai keinginan orang tua siswa. “Sudah selesai. Saya sudah melaksanakan arahan Pak Gubernur. Jangan diperpanjang lagi ya,” kata Idris di sela kegiatannya, Kamis 15 Desember 2022.
Idris mengatakan, kebijakan penundaan relokasi SDN Pondokcina 1 pun merupakan arah dari berbagai pihak selain orang tua yakni Kementerian dan Pemerintah Provinsi. “Sudah, sudah, Kebijakan keputusan saya, itu semua atas arahan Pak Gubernur (Ridwan Kamil) dan juga arahan kementerian,” kata Idris.
Soal pelaporan ke pihak kepolisian atas tuduhan pelanggaran hak pendidikan anak, Idris pun tidak terlalu ambil pusing. “Oke ya cukup ya,” kata singkat Idris.
Mohammad Idris akhirnya memutuskan untuk menunda relokasi SDN Pondokcina 1, seiring dengan penundaan pembiayaan pembangunan masjid oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Pembangunan masjid di lokasi SDN Pondokcina 1 untuk sementara ditunda, sampai dengan seluruh siswa SDN Pondokcina 1 dapat direlokasi ke satu sekolah yakni SDN Pondokcina 5," kata Idris melalui keterangan persnya yang diterima Tempo, Rabu 14 Desember 2022.
Idris menambahkan, bagi siswa SDN Pondokcina 1 yang sudah terlanjur belajar di SDN Pondokcina 3 dan 5, maka akan diminta untuk memilih. "Bagi siswa yang saat ini sudah direlokasi, diperkenankan untuk memilih di SDN Pondokcina 3 dan 5 atau dapat kembali ke SDN Pondokcina 1, sesuai dengan kenyamanan siswa," kata Idris.
Baca: Wali Kota Depok Akhirnya Batalkan Relokasi SDN Pondokcina 1
Francine Widjojo ingin Kota Depok fasilitas pertemuan orang tua siswa SDN Pondokcina 1
Anggota Tim Advokasi SDN Pondokcina 1, Francine Widjojo meminta Pemerintah Kota Depok memfasilitasi pertemuan seluruh orang tua siswa yang sudah terlajur dipisahkan dengan relokasi ke SDN Pondokcina 3 dan 5.
“Harapan yang sangat wajar, mengingat sekarang ini juga kan situasinya terjadi karena kebijakan yang membuat simpang siur ya, jadi kalau mereka kembali itu sangat sangat diharapkan,” kata Francine, Rabu 14 Desember 2022.
Francine mengatakan, pertemuan itu sangat diperlukan agar para orang tua dapat dengan leluasa mengikuti kemauan anaknya tanpa adanya paksaan dari pihak mana pun terlebih Pemerintah Kota Depok yang sebelumnya menginginkan SDN Pondokcina 1 kosong dan beralihfungsi menjadi masjid.
“Harusnya tidak perlu melalui upaya hukum, tinggal dimusyawarahkan saja murid-muridnya dikumpulkan untuk menentukan sikap, kemungkinan besar sih harusnya senang ya karena mereka sudah lama sekali terpisah, biasanya kalau anak-anak kan main bareng,” kata Francine.
Pemkot Depok diminta fair
Sementara itu, salah satu orang tua siswa, Hendro mengatakan, Pemerintah Kota Depok seharusnya fair untuk mengajak siswa yang telah di relokasi ke SDN Pondokcina 3 dan 5 untuk kembali ke SDN Pondokcina 1, karena perpindahan para siswa ke dua sekolah itu diawali dengan paksaan.
“Kami ingin segera SDN Pondokcina 1 difungsikan seperti semula. Jadi dikembalikan gurunya, dan murid-murid 100 persen,” kata Hendro.
Wali Kota Depok Mohammad Idris akhirnya memutuskan untuk menunda relokasi SDN Pondokcina 1, seiring dengan penundaan pembiayaan pembangunan masjid oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Pembangunan masjid di lokasi SDN Pondokcina 1 untuk sementara ditunda, sampai dengan seluruh siswa SDN Pondokcina 1 dapat direlokasi ke satu sekolah yakni SDN Pondokcina 5," kata Idris melalui keterangan persnya yang diterima Tempo, Rabu 14 Desember 2022.
Idris menambahkan, bagi siswa SDN Pondokcina 1 yang sudah terlanjur belajar di SDN Pondokcina 3 dan 5, maka akan diminta untuk memilih. "Bagi siswa yang saat ini sudah di relokasi, diperkenankan untuk memilih di SDN Pondokcina 3 dan 5 atau dapat kembali ke SDN Pondokcina 1, sesuai dengan kenyamanan siswa," kata Mohammad Idris.
Baca juga: Hasil Audiensi: SDN Pondokcina 1 Kembali Berjalan Normal Mulai Semester Depan
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.