TEMPO.CO, Jakarta - Penemuan jasad yang mengalami mutilasi di sebuah kamar kos di Tambun Bekasi bermula dari pelacakan polisi yang memburu keberadaan seorang pria yang dilaporkan hilang. Sejumlah kepingan petunjuk telah dikantongi polisi.
1. Laporan orang hilang, pria berinisial MEL
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan laporan orang hilang itu masuk ke Polsek Bantar Gebang. Polisi kemudian menerjunkan Tim Resmob atau reserse mobile untuk melacak keberadaan pria berinisial MEL itu.
Tak lama, polisi kemudian mendapat informasi bahwa pria tersebut berada di sebuah indekos di Tambun, Bekasi. Polisi kemudian mendatangi kos MEL pada Kamis, 29 Desember 2022 sekitar pukul 23.00 WIB.
Setibanya di kos-kosan tempat MEL menyewa, polisi meminta kepada pemilik indekos untuk membuka kamar kos yang bersangkutan.
2. Polisi temukan jasad perempuan yang alami mutilasi di dua boks kontainer
"Pada saat kita cari di lokasi itu kita mengajak pemilik kos ke dalam, ternyata di dalam kita menemukan, sangat mengejutkan buat kami tim penyelidik, ternyata di sana ada jenazah dalam dua kontainer," ujar Hengki di Polda Metro Jaya, Sabtu, 31 Desember 2022.
3. Ada mobil yang mencoba kabur saat tiba di TKP
Kejutan lain muncul saat petugas sedang mengevakuasi jenazah korban mutilasi itu. Hengki mengataan ada sebuah mobil yang masuk ke halaman indekos namun kemudian langsung kabur.
Tanpa ba bi bu, polisi yang curiga kemudian langsung mengejar mobil tersebut. Ternyata, di dalam mobil tersebut ada MEL pria yang dilaporkan hilang dan beberapa orang lainnya.
"Ada mobil yang datang tapi kabur, langsung kita kejar. Kita kejar akhirnya didapati beberapa orang termasuk terduga pelaku," katanya. Polisi juga menemukan seorang wanita di dalam mobil tersebut. Polisi langsung mengamankan MEL sebagi penyewa kos-kosan dan orang yang dilaporkan hilang.
Kendati telah menemukan banyak kepingan petunjuk, menurut Hengki, polisi tak mau buru-buru menyimpulkan kasus mutilasi ini, termasuk tersangka dan motif dari pembunuhan ini.
"Ini sedang kita dalami motifnya dan sebagainya. Jadi ini masih sangat awal, sangat dini, nanti perkembangan akan kita sampaikan," ujarnya.
4. Polisi telah libatkan tim forensik dan INAFIS
Polisi sendiri telah melibatkan tim forensik dan INAFIS untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengidentifikasi korban.
Jasad korban yang berjenis kelamin wanita yang sudah alami mutilasi itu dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati untuk diautopsi. Proses identifikasi lanjutan juga dilakukan untuk memastikan identitas jasad mutilasi dengan tes DNA.
Polisi menemukan identitas seorang perempuan di lokasi penemuan mayat tersebut. Namun polisi tidak bisa langsung menyimpulkan bahwa identitas tersebut adalah milik korban.
"Sampai saat ini kita sedang laksanakan penyelidikan lanjutan. Artinya kita tidak boleh gegabah pasti si A berdasarkan alat bukti yang ketemu di indekos, ketemu identitas yang
diduga korban," ujar Hengki.
5. Polisi belum tetapkan tersangka mutilasi
Hengki menegaskan belum ada penetapan tersangka dalam kasus tersebut. Proses penetapan tersangka akan dilakukan melalui proses scientific crime investigation.
"Kita tidak boleh terpaku dengan pengakuan terduga pelaku bahwa ini-itu dan sebagainya. Kita harus bener-bener berdasarkan alat bukti," katanya.
Dari hasil investigasi sains ilmiah itu, menurut Hengki, penyidik akan bisa menemukan motif, tersangka dan identitas korban mutilasi. Termasuk apakah ada kemungkinan korban lain. "Apakah hanya ini korbannya dan sebagainya, kita masih pendalaman sampai sekarang," tuturnya.