TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo akan kembali berkoordinasi dengan kepolisian untuk pengawasan dan penindakan di kawasan Kota Tua. Kawasan zona emisi rendah atau low emission zone itu kini kembali dilintasi kendaraan tanpa stiker.
Syafrin memastikan kendaraan yang dapat melintasi Kota Tua hanyalah bus Transjakarta dan kendaraan yang memiliki stiker khusus. “Nanti segera kami lakukan koordinasi kembali dengan jajaran kepolisian untuk kita bersama-sama melakukan tindakan,” kata Syafrin di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin, 16 Januari 2023.
Pada saat ini Jalan Kunir sisi utara menjadi jalur dua arah untuk pergerakan timur-barat. “Untuk Jalan Kunir sisi selatan itu hanya Transjakarta dan mobil, kendaraan yang beraktivitas di kawasan Kota Tua yang boleh melintas, hanya yang sudah diberi stiker,” ujarnya.
Menurut Syafrin, Dishub DKI telah memiliki regulasi dan rambu-rambu larangan lalu lintas di kawasan zona emisi rendah itu. “Di sana sudah ada rambu-rambu untuk larangan, sudah ada karena sudah ditetapkan sebagai kawasan low emission,” kata dia.
Baca juga: Gerai Uji Emisi Dibuka di Kota Tua, Kendaraan Tanpa Stiker Lulus Emisi Test Bakal Ditindak
Dishub akan menindak tegas para pelanggar zona emisi rendah tersebut. “Kami akan koordinasikan untuk penindakan secara tegas,” ucapnya.
Berdasarkan pengamatan Tempo di kawasan Kota Tua Jakarta pada Ahad sore, 15 Januari, banyak kendaran bermotor yang melalui jalur yang diperuntukkan bagi Transjakarta. Jalur yang banyak dilalui kendaraan bermotor itu mulai dari depan Stasiun Jakarta Kota, depan Museum Bank Indonesia ke arah pintu masuk Museum Fatahillah.
Sebelumnya, pernah beredar video pengendara motor jatuh di jalan kawasan Kota Tua. Pada saat itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pengendara motor yang jatuh telah melanggar lalu lintas. Sebab, para pengendara motor itu memasuki area pejalan kaki.
Pada saat ini, area tersebut kini justru banyak dilalui pengendara motor bahkan terlihat pemotor tidak mengenakan helm hingga berboncengan tiga.
Anies megatakan jalanan tersebut didesain untuk pejalan kaki, bukan pengendara motor. "Jadi itu bukan jenis aspalnya yang licin," ujar dia.
Dia menganggap kejadian pengendara motor yang berjatuhan sebagai suatu pembelajaran agar warga terbiasa melihat wajah baru Kota Tua yang mengutamakan pejalan kaki. "Bagi pengendara motor hormatilah kawasan pejalan kaki ini," ucap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.
Baca juga: Kawasan Kota Tua Jakarta Semrawut, Jalur Pedestarian Dipenuhi Pedagang Kaki Lima