TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti menyampaikan kondisi terkini dari warga korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara.
Ia mengatakan ada warga yang sudah diperbolehkan pulang, sebagian dirawat inap di RSUD Koja, dan sebagian dirujuk ke fasilitas kesehatan milik pemerintah pusat.
“Tentu kita lakukan prinsip kedaruratan. Ada yang bisa pulang, maupun yang harus rawat inap, serta dilakukan rujukan apabila luka bakar di atas 80 persen,” kata Widi dalam keterangan tertulis, Sabtu, 4 Maret 2023.
Selain di RSUD Koja dan RSUD Tugu Koja, kata dia, pihaknya berkoordinasi dengan RS di sekitar lokasi kejadian, seperti RS Mulyasari, RS Pelabuhan, RS Firdaus, serta RSCM dan RSPP yang siap menerima rujukan kasus berat.
“Korban meninggal sebagian besar dirujuk ke RS Polri,” ujarnya.
Berdasarkan informasi dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, jumlah armada yang diturunkan dalam proses pemadaman kebakaran tersebut sebanyak 52 unit gabungan dan 260 personel.
Proses pemadaman berlangsung hampir selama 6 jam yakni, dari pukul 20.22 hingga pukul 02.19 WIB.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono memastikan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah menyiapkan fasilitas kesehatan (faskes) dan menanggung biaya pengobatan bagi warga terdampak kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara pada Jumat malam.
"Kami sudah mempersiapkan semua rumah sakit. Ada 14 (korban) yang berada di RSUD Koja,” kata Heru Budi.
Selain RSUD Koja, kata dia, lima korban dirawat RS Pelabuhan Jakarta; RS Mulyasari sementara masih merawat 15 orang; serta 10 pasien di RSUD Tugu Koja.
“Di RSUD Koja sudah diatasi, seluruh warga terdampak mudah-mudahan kita doakan bisa segera sembuh dan untuk yang kritis semoga bisa melewati masa kritis itu,” ujarnya.
Dia mengatakan, Pemprov DKI akan melihat kondisi kerugian material yang dialami korban kebakaran. Selain itu, pihaknya mempersiapkan lokasi yang strategis untuk tempat penampungan sementara dan posko bersama.
“Bersinergi dengan Kementerian Sosial hingga jajaran Forkopimda DKI Jakarta,” kata dia.
Menurut Heru Budi, gerak cepat sinergi ini dilakukan untuk mengatasi dan meminimalisir dampak bagi korban kebakaran.
“Kapolda dan seluruh jajaran turun membantu, Pangdam juga turun. Saya ucapkan terima kasih atas sinergi yang selalu ada dalam berbagai hal, termasuk dalam musibah kebakaran ini,” ucapnya.
Pilihan Editor: Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Heru Budi: Pemrov DKI Pernah Usulkan Buffer Zone 50 Meter