Yogi Maulana, 35 tahun, masih ingat suasana setempat. Tepat di sisi kiri gapura gapura Mandiri VII, RT 012 RW 09, terdapat sebuah warung. Di situ, dua mayat tergeletak hangus. "Dua orang meninggal di sini," kata Yogi, menunjuk kios yang bangunannya hangus dilahap api.
Yogi mengatakan, ketika bau menyengat dari pipa yang bocor, disusul ledakan. Korban berjatuhan. Dia dan beberapa orang mulai mengevakuasi warga yang terpelanting dengan luka bakar di tubuh.
Tiga orang yang tergeletak di jalan berhasil Yogi selamatkan. "Bajunya itu udah nempel sama kulit," tutur Yogi.
Hardiansya berjalan ke depan. Dia mengenal seorang pedagang bakso. Lelaki itu turut dilahap api. Tapi ia tak bisa menggapai pria itu ketika api mulai mengepung. Hardiansyah mengaku menyaksikan korban terbakar tanpa pertolongan.
Menurut dia, saat api mengepung, para korban kebakaran depo Pertamina itu tak bisa berbuat apa-apa. Ketika ia berusaha mendekat, seorang pria memegang lengannya. Ia berhenti.
"Saya dihalang sama Pak RT, 'Jangan Beng, bahaya.' Saya sampai nangis enggak bisa nolongin orang," ucap, dia dengan mata memerah.
Pilihan Editor: Cerita Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang: Menyeramkan, Bau Bensin Menyengat Lalu Ada Ledakan