TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Wali Kota Jakarta Utara Djuaeni mengatakan jumlah pengungsi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang mencapai 1.369 jiwa.
Djuaeni menuturkan pemerintah menyiapkan sepuluh lokasi pengungsian sementara di Jakarta Utara untuk menampung korban kebakaran yang terdiri dari dewasa, lansia, anak-anak, hingga balita.
Lokasi pengungsian korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang yang disediakan, yaitu: Kantor PMI Jakarta Utara, Kantor Kelurahan Rawa Badak Utara, Masjid Assholihin Walang, RPTRA Rasela, dan Masjid Al Quroma RW 03 Rawa Badak Selatan.
Selain itu, posko pengungsian juga didirikan di Kantor Kelurahan Rawa Badak Selatan, Masjid Al Muhajirin RW 07, SD IT Gema Insan Mandiri, Gedung Golkar. “Dan di Kantor Sudin Ketenagakerjaan dan Energi Jakarta Utara,” kata Djuaeni, Sabtu, 4 Maret 2023.
Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara terbakar pada Jumat malam, 3 Maret 2023, pukul 20.11 WIB. Kejadian bermula dari terbakarnya pipa bahan bakar minyak atau BBM di kompleks tersebut hingga api meluas ke rumah-rumah warga di Jalan Tanah Merah Bawah RT 12 RW 09 Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Baru pada pukul 3 pagi, Sabtu, 4 Maret 2023, api baru benar-benar berhasil dipadamkan dan petugas pemadam kebakaran masih melakukan proses pendinginan. Rumah-rumah warga di sekitar depo kini tinggal tersisa puing-puingnya. Selain rumah, sejumlah kendaraan juga hangus terbakar.
Berdasarkan data sementara yang diterima Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD DKI mencatat ada 17 korban tewas, 49 orang luka berat dan dua orang luka sedang dalam insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang ini.
Pilihan Editor: Suplai 20 Persen Pasokan BBM, Tugas Depo Pertamina Plumpang Kini Dibantu Terminal Lain