TEMPO.CO, Jakarta - Pengacara Hotman Paris Hutapea menyatakan tidak berhak menjelaskan soal pernyataan Inspektur Jenderal Teddy Minahasa Putra tentang perang bintang di tubuh Polri. Teddy juga menyebut ada sosok pimpinan di korps bhayangkara yang membuat skenario konspirasi perkaranya.
Sebagai kuasa hukum Teddy dalam perkara peredaran sabu itu, Hotman Paris mengatakan, yang lebih berhak menjelaskan langsung soal perang bintang dan konspirasi itu adalah kliennya.
"Itu tanya kepada Teddy, saya tidak dalam posisi menjawab itu karena saya murni hukum," ujar Hotman usai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Jumat, 28 April 2023.
Hotman Paris Hutapea mengatakan pembelaan untuk Teddy Minahasa masih panjang. Setelah sidang putusan dari Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada 9 Mei mendatang, dia akan perjuangkan lagi keadilan untuk kliennya pada tingkat banding, kasasi, hingga peninjauan kembali (PK).
"Kita hanya murni berjuang dari segi hukum. Kita liat nanti lah hati nurani masing-masing," kata Hotman.
Dalam duplik yang dibacakannya, Jumat siang, Teddy mengatakan kasusnya hanya konspirasi yang digerakkan oleh seorang sutradara. Dari penangkapan hingga persidangan, dia merasa ada kejanggalan pada kasusnya.
Teddy mengungkit lagi ucapan mantan Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Brigadir Jenderal Mukti Juharsa dan Wakil Direktur Reserse Narkoba Ajun Komisaris Besar Polisi Dony Alexander. Ucapan mereka berdua membuatnya yakin ada kejanggalan.
Selanjutnya Teddy Minahasa ungkap ucapan dua petinggi Polda Metro Jaya...