TEMPO.CO, Tangerang - Sebanyak 46 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Myanmar tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Jumat, 26 Mei 2023.
Imigrasi Soekarno-Hatta membantu proses keimigrasian kepulangan 46 WNI yang diangkut menggunakan dua pesawat. “Ini bentuk dukungan kami terhadap pemberantasan TPPO, yang tentunya membutuhkan sinergi antarinstansi,” ujar Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Soekarno-Hatta, Muhammad Tito Andrianto.
Sebanyak 26 orang korban TPPO dipulangkan dari Myanmar melalui Don Mueang, Thailand, menggunakan pesawat Batik Air ID7630 yang tiba pada pukul 21.30 WIB. Ke-26 WNI ini merupakan korban TPPO yang berhasil diungkap oleh Satuan Tugas (satgas) TPPO Thailand yang kemudian bekerja sama dengan Satgas TPPO Indonesia.
Sementara 20 orang korban TPPO dipulangkan dari Myanmar melalui Manila, Filipina, menggunakan pesawat Cebu Pasific Airways dengan nomor penerbangan 5J759 yang tiba pada pukul 23.55 WIB. Ke-20 WNI ini merupakan korban TPPO yang terjebak pada situasi konflik di Myanmar.
"Mereka bahkan sempat disekap namun berhasil melarikan diri. Keseluruhannya kemudian diserahkan ke Bareskrim Polri untuk penanganan lebih lanjut," kata Tito.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM, Ibnu Chuldun, yang turut menyaksikan proses pemulangan meminta agar kantor-kantor Imigrasi semakin ketat dalam penerbitan paspor dan juga pengawasannya.
Menurut dia, hal ini masih bisa terjadi karena masyarakat sering kali masih mudah terbuai janji penghasilan yang besar di luar negeri. Namun, lupa untuk mengonfirmasi kevalidan perusahaan perekrut. “Agar kantor Imigrasi semakin gencar menginformasikan pada masyarakat agar lebih berhati-hati sebelum memutuskan bekerja ke luar negeri," ujarnya.
Pilihan Editor: 30 WNI di Malaysia Terjerat Masalah di Perusahaan Judi Online
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.