TEMPO Interaktif, Bekasi: Sebanyak 1,4 juta warga di Kota Bekasi, Jawa Barat, disasar untuk memperoleh obat filariasis atau kaki gajah. Pengobatan dilakukan karena wilayah itu telah endemis kaki gajah.
Kepala Dinas Kota Bekasi Retni Yonti mengatakan, obat filariasis akan dibagikan secara gratis Juni nanti. Jenis obat adalah carbamazepine citrate (DEC), parasetamol, dan albendazol. "Fungsi obat mematikan cacing filaria dalam darah," kata Retni kepada Tempo, Selasa (28/4).
Penyakit kaki gajah menyerang warga Kota Bekasi sejak tahun 1998 silam, dan ditetapkan sebagai kawasan endemis pada 2002. Saat ini, jumlah kasus klinis kaki gajah sebanyak 46 kasus.
Menurut Retni, hasil survei medis menemukan mikrofilaria dalam darah sebanyak 3,1 persen dari total penduduk sebanyak 2,1 juta jiwa. Angka itu, melebihi batas toleransi maksimal 1 persen dari total penduduk.
Pada kondisi itu, Retni melanjutkan, obat kaki gajah harus dikonsumsi secara rutin satu tahun satu kali. "Mereka yang berusia antara 2- 60 tahun," katanya.
Penyakit kaki gajah menular disebabkan infeksi cacing filaria yang ditularkan lewat gigitan nyamuk jenis anopheles culex aedes mansonia. Filaria di dalam tubuh manusia itu tumbuh menjadi larva lalu berkembang jadi cacing dewasa dalam waktu 3-9 bulan, dengan gejala klinis timbul pembengkakan pada bagian tubuh tertentu.
HAMLUDDIN