Akhirnya dia memutuskan berhenti dan mendorong sepeda motornya hingga menemukan sebuah bengkel di pinggir jalan. Lokasi tempat perbaikan itu tidak jauh dari Centennial Tower, sekitar 50 meter saja ke arah Cawang.
Bengkel itu terletak di sebelah warung makan, wujudnya tidak berupa bangunan semi permanen, hanya ada kompresor udara kecil dan peralatan serta kunci-kunci seadanya. Sebuah papan warna biru tertera tulisan putih dengan kata-kata "Tambal ban tubeless. Servis/turun mesin. Vanbelt. Ban luar tubeless."
Ternyata tidak hanya Vito, ada tiga orang lain yang mengalami masalah kebocoran pada ban sepeda motor. Akhirnya dia mengantre menunggu giliran menambal ban kendaraannya di bengkel sederhana tersebut sebelum melanjutkan perjalanan.
"Saya ke Depok," ujarnya sambil tersenyum saat menyampaikan ke mana dia akan pulang.
Ketika ban belakang tubeless pada sepeda motor Vito dicek, ada satu buah ranjau paku yang menancap. Fisik ranjau berupa potongan berukuran kecil warna hitam tanpa kepala seperti paku pada umumnya, namun menancap dalam.
Dialami pengendara lain
Seorang pengendara lain bernama Ian juga mengalami kebocoran pada sepeda motornya. Ban bagian dalamnya kempis, kemudian dia meminta ganti baru kepada sang montir bengkel yang bertugas seorang diri.
"Bocor sih enggak, cuma dipompa enggak masuk anginnya, ganti ban dalem," tutur Ian dalam kesempatan yang sama.
Dia juga mengalami kebocoran dari jarak kurang lebih 100 meter dari bengkel. Ian saat itu sedang membonceng istri dan anaknya yang masih kecil.
Ketika ban sudah terasa oleng, mereka turun, Ian pun mendorong kendaraannya menuju bengkel. Laki-laki ini juga bercerita pengalaman sebelumnya saat terkena ranjau paku sebelum kejadian tadi malam.
Ban sepeda motornya pernah mendapatkan dua lubang sekaligus akibat terkena ranjau. Peristiwa itu saat baru turun dari flyover dekat Monumen Dirgantara.
Ian menduga kebocoran di lokasi ini karena adanya kesengajaan penebar ranjau paku. Keadaan ini tentu menyulitkan, apalagi bagi yang tidak ada uang untuk menambal.
"Kalau kita lagi bawa uang sih mending ya, kalau lagi enggak bawa uang kan repot," ujarnya.