TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Metro hari ini dimulai dengan berita terdakwa kasus pencemaran nama baik, Fatia Maulidiyanti, menilai Asisten Bidang Media Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Singgih Widyastono, telah memprovokasi bosnya. Menurut dia, tidak benar bahwa konten podcast dirinya dengan Haris Azhar telah menyinggung Luhut Binsar Pandjaitan.
Di peringkat dua ada berita Partai Persatuan Indonesia (Perindo) menyatakan bakal mendukung Kaesang Pangarep dalam Pemilihan Wali Kota Depok 2024. Sebelumnya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) juga telah menyatakan dukungannya kepada Kaesang.
Sedangkan posisi 3 Top 3 Metro adalah berita soal kasus podcast soal Luhut Pandjaitan yang menyeret Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti, kemarin, kembali disidangkan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur dengan agenda pemeriksaan saksi.
Berikut ini Top 3 Metro hari ini:
1. Saksi Sidang Haris Azhar Dianggap Telah Provokasi Luhut Binsar Pandjaitan
Terdakwa kasus pencemaran nama baik, Fatia Maulidiyanti, menilai Asisten Bidang Media Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Singgih Widyastono, telah memprovokasi bosnya. Menurut dia, tidak benar bahwa konten podcast dirinya dengan Haris Azhar telah menyinggung Luhut Binsar Pandjaitan.
“Pada akhirnya, hal itu menjerumuskan tanda kutip memprovokasi,” kata Fatia di hadapan majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin, 12 Juni 2023.
Singgih adalah salah satu saksi dalam sidang lanjutan kasus dugaan pencemaran nama baik terhadap Luhut hari ini. Di dalam ruang sidang, dia membeberkan, dirinya yang memberitahu Luhut soal konten YouTube Haris-Fatia berjudul Ada Lord Luhut Dibalik Relasi Ekonomi-OPS Militer Intan Jaya!! Jenderal BIN juga Ada. Podcast tersebut tayang di YouTube Haris Azhar pada 21 Agustus 2021.
Singgih bersama tim media Luhut lainnya kemudian menganalisis video yang membahas laporan Ekonomi-Politik Penempatan Militer di Papua: Kasus Intan Jaya ini sebanyak empat kali. Tak hanya itu, tim juga dua kali mengecek riset yang dibahas Haris-Fatia. Hasil analisa mereka bahwa ada beberapa pernyataan Haris-Fatia yang dianggap menyerang pribadi Luhut.
“Yang pertama, dari segi judul Ada Lord Luhut Dibalik Relasi Ekonomi Ops Militer Intan Jaya. Yang kedua, perkataan terdakwa Fatia yang bilang bermain pertambangan tanya ada di Papua,” tutur Singgih.
Dia bahkan mengaku telah membaca laporan tersebut secara utuh. Dari halaman pertama sampai 32 laporan, Singgih tak menemukan kalimat langsung yang menyebut diksi 'Lord Luhut' dan beberapa isu yang dibahas dalam podcast.
“Kami tidak menemukan kalimat langsung yang menyebut 'ada Lord Luhut di balik relasi ekonomi ops militer di Intan Jaya',” ucapnya.
Haris dan Fatia menolak keterangan Singgih. Kubu mereka pun mengklaim isi berita acara pemeriksaan (BAP) Singgih berbeda dengan apa yang disampaikan di persidangan.
“Memang banyak keterangan-keterangan dari saudara saksi di sini yang tidak konsisten dengan BAP,” kata Fatia Maulidiyanti.
2. Perindo Susul PSI-PDIP-Gerindra Dukung Kaesang Jadi Depok Pertama
Partai Persatuan Indonesia (Perindo) menyatakan bakal mendukung Kaesang Pangarep dalam Pemilihan Wali Kota Depok 2024. Sebelumnya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) juga telah menyatakan dukungannya kepada Kaesang.
Pernyataan dukungan Perindo kepada Kaesang itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo. Kendati begitu, Hari Tanoe menyebut masih ada persyaratan yang harus dipenuhi agar dukungan tersebut dapat mengalir.
"Makanya dukung Perindo dapat kursi banyak di Depok. Kalau kursi 20 persen kita usung nanti Kaesang," ujar Hary Tanoe seperti dikutip Tempo, Senin, 12 Juni 2023. Saat dipastikan apakah Perindo bakal mendukung Kaesang, Hary menyebut kembali persyaratan tersebut.
Sebelum Perindo, PSI juga telah menyatakan dukungan kepada putra bungsu Presiden Joko Widodo itu untuk maju dalam Pilkada Kota Depok 2024. Hal tersebut diungkapkan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD PSI Kota Depok, Icuk Pramana Putra.
Icuk mengatakan dukungan DPD PSI kepada Kaesang sebagai calon wali kota sudah gencar dilakukan sejak akhir Maret 2023. "Selama dua bulan terakhir kader-kader kami menyampaikan usulan ini kepada masyarakat Depok," kata Icuk, seperti dikutip dari Tempo.
3. Staf Luhut Baca Kajian Ekonomi Politik Militer di Papua: Tidak ada Kata-kata Lord Bermain Tambang
Kasus podcast soal Luhut Pandjaitan yang menyeret Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti hari ini kembali disidangkan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur dengan agenda pemeriksaan saksi.
Sidang telah berlangsung sejak pukul 10.04 WIB, Senin, 12 Juni 2023. Berbeda dengan sidang pada Kamis pekan lalu, 8 Juni 2023, saat Luhut Pandjaitan hadir sebagai saksi, persidangan pada kali ini tampak sepi.
Tidak ada petugas pengamanan yang menjaga pengadilan asuk ruang sidang, tidak dibatasi dan pengamanan tidak dilakukan secara ketat.
Saksi yang dihadirkan dalam persidangan hari adalah dua orang staf Luhut di Kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, yakni Singgih Widiyastono, Asisten Bidang Media Menko Marves dan Staf Media Internal Menko Marves, Adi Damar Kusumo.
Persidangan dua saksi tersebut dilakukan secara terpisah. Pertama yang menjalani pemeriksaan adalah Singgih, kemudian saksi lain, Adhi diminta hakim ketua, Cokorda Gede Arthana untuk meninggalkan ruangan persidangan.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.