TEMPO.CO, Jakarta - Jonathan Latumahina, ayah korban penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo, hari ini bersaksi tentang kronologi dia mengetahui D cidera berat akibat dianiaya Mario. Dalam sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jonathan mengatakan pada saat itu dia sedang menghadiri acara organisasi Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor).
“Saat itu 20 Februari saya sedang ada rapat pemuda Ansor di Condet,” kata Jonathan kepada majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa, 13 Juni 2023.
Jonathan kemudian menerima informasi anaknya terluka dari wali kelasnya di SMA Pangudi Luhur. Sang guru mengabarkan kondisi D kepadanya melalui pesan WhatsApp.
“Isinya pemberitahuan D sedang berjalan ke rumah sakit karena dipukuli,” ucapnya.
Menurutnya sang wali kelas tidak memberikan informasi lebih rinci D dipukuli oleh siapa. Namun, memberikan nomor Rudi, ayah dari rekan D yang membawanya ke rumah sakit Medika Permata Hijau.
Telepon pertama Jonathan tidak diangkat oleh Rudi, karena nomornya tidak dikenal. Setelah itu Jonathan mengirim pesan WhatsApp untuk memperkenalkan diri sebagai ayah kandung D.
Rudi menelepon balik Jonathan untuk mengabarkan kondisi D. “Baru itu ditelepon ‘Ini saya bawa D ke IGD Permata Hijau karena tidak sadar’,” kata Jonathan menirukan perkataan Rudi.
Jonathan langsung menuju ke Rumah Sakit Permata hijau ditemani oleh istrinya, ibu sambung D.
Selanjutnya di depan UGD rumah sakit sudah banyak teman D...