TEMPO.CO, Depok - Seruan rebut Kota Depok dari PKS datang bukan hanya dari ajudan Soekarno yang juga politikus Senior PDIP, Sidarto Danusubroto, tapi juga mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo. Keduanya meminta kader dan relawan untuk memenangkan Ganjar Pranowo pada Pemilu 2024 dalam Kongkow Bareng Relawan Ganjar Pranowo di Balai Rakyat Beji, Kecamatan Beji, Depok, Kamis, 22 Juni 2023.
Kalau Sidarto bicara soal karma politik, Hadi yang Ketua PDIP Solo membandingkan PKS di Depok dan PDIP di Solo. "PKS saat ini sudah bertahan 4 periode, atau 20 tahun memimpin, sementara PDIP mampu selama 6 periode atau 30 tahun di Solo," kata Hadi.
Itu, menurut Hadi, membuat PDIP sangat mungkin untuk mengkudeta PKS dan ganti berkuasa di Depok. Syaratnya, dia menambahkan, kader PDIP harus kompak, dalam mendukung partai dan mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Ia kemudian membeberkan strategi pemenangan di Solo. Kata Hadi, PDIP harus menggenggam sedikitnya 30 pemilih atau suara di setiap TPS. "Kalau di Depok mungkin standarnya bisa dikurangi, misalnya 20 pemilih," katanya.
Sebelumnya, Sidarto yang juga Ketua MPR RI 2013-2014 mengisahkan kesetiaannya terhadap Presiden pertama RI, Soekarno. Dia menilai sejarah Indonesia adalah sejarah karena politik. Dia menyebut penderitaan Soekarno dan penahanannya karena Orde Baru.
"Tapi pasca-Orde Baru anaknya jadi presiden, cucunya jadi Ketua DPR RI, kader terbaiknya menjadi presiden 2 periode, ajudannya yang pernah diperiksa 5 tahun jadi Ketua MPR, itu adalah karena politik," tutur Sidarto.
Menurutnya, saatnya karma itu juga nanti akan datang ke Kota Depok yang telah berkuasa melalui empat kali pilkada. "Sudah 4 periode Depok dipimpin PKS, saatnya yang kelima ya Pancasila, dari PDIP," kata Sidarto
Seruan rebut Kota Depok dari PKS datang bukan hanya dari ajudan Soekarno yang juga politikus Senior PDIP, Sidarto Danusubroto, tapi juga mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo. Keduanya meminta kader dan relawan untuk memenangkan Ganjar Pranowo pada Pemilu 2024 dalam Kongkow Bareng Relawan Ganjar Pranowo di Balai Rakyat Beji, Kecamatan Beji, Depok, Kamis, 22 Juni 2023.
Kalau Sidarto bicara soal karma politik, Hadi membandingkan PKS di Depok dan PDIP di Solo. "PKS saat ini sudah bertahan 4 periode, atau 20 tahun memimpin, sementara PDIP mampu selama 6 periode atau 30 tahun di Solo," kata Hadi.
Itu, menurut Hadi, membuat PDIP sangat mungkin untuk mengkudeta PKS dan ganti berkuasa di Depok. Syaratnya, dia menambahkan, kader PDIP harus kompak, dalam mendukung partai dan mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Ia kemudian membeberkan strategi pemenangan di Solo. Kata Hadi, PDIP harus menggenggam sedikitnya 30 pemilih atau suara di setiap TPS. "Kalau di Depok mungkin standarnya bisa dikurangi, misalnya 20 pemilih," katanya.
Mantan Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo saat menghadiri Kongkow Bareng Relawan Ganjar di Balai Rakyat Beji, Kecamatan Beji, Depok, Kamis, 22 Juni 2023. TEMPO/Ricky Juliansyah
Sebelumnya, Sidarto yang juga Ketua MPR RI 2013-2014 mengisahkan kesetiaannya terhadap Presiden pertama RI, Soekarno. Dia menilai sejarah Indonesia adalah sejarah karena politik. Dia menyebut penderitaan Soekarno dan penahanannya karena Orde Baru.
"Tapi pasca-Orde Baru anaknya jadi presiden, cucunya jadi Ketua DPR RI, kader terbaiknya menjadi presiden 2 periode, ajudannya yang pernah diperiksa 5 tahun jadi Ketua MPR, itu adalah karena politik," tutur Sidarto.
Menurutnya, saatnya karma itu juga nanti akan datang ke Kota Depok yang telah berkuasa melalui empat kali pilkada. "Sudah 4 periode Depok dipimpin PKS, saatnya yang kelima ya Pancasila, dari PDIP," kata Sidarto.
Pilihan Editor: Pimpinan Al Zaytun Kata Para Tetangganya di Depok