TEMPO.CO, Jakarta - Camat Tambora Agus Sulaeman mengatakan pihaknya membuka bantuan layanan kesehatan dan pengurusan dokumen bagi korban kebakaran RW. 5 dan RW. 7, Kelurahan Duri Utara.
“Kami membuka layanan 24 jam oleh Puskesmas dan layanan kami kaitannya dengan dokumen-dokumen dari warga yang hilang soal kependudukan, pertanahan, dan lainnya,” kata Sulaeman saat ditemui Tempo di SDN 05 Pagi Duri Utara, Ahad, 9 Juli 2023.
SDN 05 menjadi lokasi pengungsian sementara korban kebakaran di Tambora.
Agus menjelaskan pihaknya memberlakukan masa tanggap darurat bencana selama 3 hari yang nantinya bisa diperpanjang. Dia menjelaskan para korban saat ini membutuhkan bantuan makanan, pakaian layak pakai, dan kebutuhan bayi.
Pantauan Tempo di pengungsian, data terbaru total ada 94 bangunan yang terbakar dengan 120 kepala keluarga. Jumlah korban yang terdampak sebanyak 480 orang.
Satu Orang Tewas dalam Kebakaran di Tambora
Kapolsek Tambora Komisaris Putra Pratama mengatakan kebakaran terjadi di RW. 05 dan RW. 07, Kelurahan Duri Utara, Kecamatan Tambora pada Sabtu malam, 8 Juli 2023 menewaskan 1 orang.
“Korban meninggal dalam kebakaran bernama Aprianto usia 30 tahun,” kata Putra, Ahad, 9 Juli 2023.
Korban meninggal pada Sabtu, 8 Juli 2023 pukul 22.30 WIB karena sesak napas lantaran menghirup asap saat lari menyelamatkan diri. Aprianto meninggal ketika mendapatkan perawatan medis.
Adapun korban kebakaran lain, yakni Adit, 24 tahun, anggota PPSU Pasar Baru mengalami luka ringan di kaki karena menginjak bara api dan Abi Sudradjat, 50 tahun, Ketua RT. 02, mengalami luka sobek di tangan karena terkena pecahan beling.
Para korban luka telah menjalani perawatan di Puskesmas Tambora.
Pilihan Editor: Terminal Pulogadung akan Ditata Ulang, Ada Warga yang Tinggal di Bekas Loket Bus