Pemilik tanah geram
Hardi menyebut bahwa Pemkot Tangsel telah menjanjikan pembayaran lahan sejak 2015. Akan tetapi, hingga kini, Hardi tak kunjung menerima uang kompensasi pembebasan lahan.
"Ngomong doang mau dibayarin sama Pemkot Tangsel dari 2015," kata dia saat dihubungi.
Dia mengaku sempat tak menghiraukan janji itu lantaran sibuk. Kini, Hardi yang sudah pensiun membutuhkan uang untuk membiayai kehidupannya. Karena itulah, dia menagih kembali janji Pemkot Tangsel soal uang kompensasi.
Dia telah menemui sejumlah pihak, salah satunya Kepala Sekolah SDN Lengkong Karya, guna membicarakan nasib lahan yang rencananya dibeli Pemkot Tangsel itu. "Sekarang saya sudah pensiun, jadi perlu duit. Dengan status saya yang sudah pensiun, jadi mulai saya urus," ucapnya.
Menurut Hardi, dirinya telah menyumbang lahan satu meter persegi yang kemudian dimanfaatkan sebagai jalan umum di Kota Tangsel itu. Namun, dia melanjutkan, Pemkot Tangsel justru melakukan penyerobotan tanah lain seluas satu meter persegi. Lahan itu telah dibeton menjadi jalan.
"Dirampas lagi satu meter untuk betonisasi jalan ke arah sekolah," kata dia.
Pilihan Editor: PDIP Jagokan 4 Nama Maju Cagub DKI, Gibran Rakabuming dan Mensos Masih Masuk Radar