TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik atau BPS DKI Jakarta mencatat angka kemiskinan pada Maret 2023 sebesar 4,44 persen poin atau turun 0,09 persen poin dibandingkan Maret 2020 sebesar 4,53 persen. Jika dibandingkan dengan September 2022, atau akhir periode Gubernur Anies Baswedan sebelum lengser 16 Oktober lalu dan digantikan penjabat gubernur di Jakarta, angka kemiskinan saat ini turun 0,17 persen poin.
“Ini merupakan preseden baik di tengah berbagai upaya pengentasan kemiskinan yang tengah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,” kata Pelaksana tugas Kepala BPS Provinsi DKI Jakarta, Dwi Paramita Dewi, dalam keterangan tertulis, 18 Juli 2023.
Jumlah penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 477,83 ribu orang atau berkurang sebesar 17.100 orang dibandingkan September 2022. Jika dibandingkan pada Maret 2020 yang merupakan awal Pandemi Covid-19, jumlah penduduk miskin di Jakarta saat ini berkurang 3.030 orang.
Dampak dari membaiknya beberapa indikator makro ekonomi
Menurut Dwi, berkurangnya jumlah penduduk miskin sebanyak 17.100 jiwa pada periode September 2022-Maret 2023 menjadi dampak dari membaiknya beberapa indikator makro ekonomi. Pada periode ini, ekonomi Jakarta tumbuh sebesar 3,43 persen dan pengangguran berkurang 13 ribu orang.
“Demikian pula dengan laju inflasi pada periode ini masih terkendali, hanya berada di kisaran 1,19 persen,” ujarnya.