TEMPO.CO, Tangerang - Anggota DPRD Kota Tangerang Selatan berharap pemilik lahan yang digunakan sebagai akses masuk SD Negeri Lengkong Karya menjual tanahnya dengan harga yang wajar. Anggota Komisi 4 DPRD Tangsel Julham Firdaus berharap kasus pemagaran gerbang sekolah itu segera selesai.
Permintaan itu disampaikan Julham setelah pemilik lahan memasang harga 7 juta rupiah per meter. Hal tersebut dinilai tidak tepat.
"Ya harus disesuaikan dengan harga pasaran kalau pun lebih tinggi juga tidak terlalu besar karena ini kan untuk kepentingan bersama," kata Julham, Jumat 21 Juli 2023.
Lahan yang akan dibeli Pemkot Tangsel juga akan digunakan untuk kepentingan bersama sebagai jalan akses SD Negeri Lengkong Karya, sekaligus jalan akses lingkungan.
"Kepentingan pendidikan, kepentingan masyarakat suatu saat juga kita butuh orang lain jadi yang namanya tetangga harus bisa saling mendukung," kata Julham.
Anggota DPRD Kota Tangsel itu minta pemerintah kota untuk mendahulukan kepentingan pendidikan anak. "Kalau sudah di keputusan yang tidak bisa berubah, Bismillah pemerintah harus hadir berpihak kepada anak-anak bersekolah dan masyarakat di situ untuk segera menyelesaikan pembayaran karena hak masyarakat hak pendidikan lebih penting dari cuma sekadar nilai," ujarnya.
Supriadi, pemilik lahan di samping SDN Lengkong Karya Tangerang Selatan tidak keberatan jika lahannya akan dibeli pihak sekolah. Menurut dia hal tersebut untuk memudahkan akses peserta didik dalam melakukan kegiatan belajar mengajar. "Iya tidak apa. Saya jual dengan harga 7 juta permeternya, lahan saya paling cuma 20 meter," kata Supriadi.
MUHAMMAD IQBAL
Pilihan Editor: Tembok Beton yang Halangi Akses SD Negeri Lengkong Karya Belum Dirobohkan, Pemkot Tangerang Selatan Masih Negosiasi