Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tembok Beton yang Halangi Akses SD Negeri Lengkong Karya Belum Dirobohkan, Pemkot Tangsel Masih Negosiasi

image-gnews
Suasana orang tua peserta didik baru di SDN Lengkong Karya, Serpong, Tangerang Selatan, Senin 17 Juli 2023. Akses jalan sekolah ini dihadang pagar tembok beton buntut ganti rugi tanah milik warga setempat yang belum juga dituntaskan pemerintah kota setempat.  (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Suasana orang tua peserta didik baru di SDN Lengkong Karya, Serpong, Tangerang Selatan, Senin 17 Juli 2023. Akses jalan sekolah ini dihadang pagar tembok beton buntut ganti rugi tanah milik warga setempat yang belum juga dituntaskan pemerintah kota setempat. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang Selatan - Pemerintah Kota Tangerang Selatan belum dapat merobohkan tembok beton yang menghalangi akses masuk ke SD Negeri Lengkong Karya. Pemerintah setempat masih bernegosiasi dengan para pemilik lahan. 

Camat Serpong Utara Dahlan menerangkan sampai saat ini pihaknya masih menunggu nota kesepakatan antara pihak sekolah dan pemilik lahan. "SD Negeri Lengkong Karya betul itu sedang diselesaikan oleh pimpinan. Nunggu beberapa minggu mungkin," ujarnya saat dihubungi TEMPO, Kamis 20 Juli 2023. 

Pihak Kecamatan sudah menemui Supriadi, pemilik lahan 20 meter yang nantinya akan dibeli juga oleh Pemkot Tangsel.  

"Kalau mediasi sudah saya mediasi dengan Dinas Pendidikan dan Bagor (Supriadi). Hardi (pemilik lahan), info yang saya terima, dia ngikutin aja nunggu pimpinan menyelesaikan," kata dia. 

Menurut Dahlan, beberapa wali murid pernah menegurnya soal tertutupnya akses ke SDN Lengkong Karya akibat tembok tersebut. "Camat adalah bagian dari pengawasan. Kami sebagai pemerintah tak bisa diam, ini lagi dijalanin," kata dia. 

Pantauan Tempo di lokasi, saat ini tidak terlihat aktivitas di sekolah tersebut. Sementara itu tembok dengan panjang 2 meter lebih pun masih berdiri kokoh.

Akhiri Polemik, Pemkot Tangsel Berencana Beli Lahan Tetangga SD Negeri Lengkong Karya

Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berencana membeli tanah warga sekitar sekolah untuk menyelesaikan kasus penyerobotan tanah di depan SDN Lengkong Karya, Serpong Utara. Hardi, pemilik tanah yang tanahnya diserobot sekolah untuk akses keluar masuk telah membuat pagar beton di depan gerbang pada Sabtu lalu.  

Pemkot Tangsel berencana membeli tanah milik Supriyadi seluas 20 meter persegi, bukan lahan milik Hardi yang luasnya mencapai 1.600 meter persegi. Lahan yang akan dibeli ini nantinya akan digunakan untuk membuat gerbang baru di samping sekolah, karena gerbang lama mengarah ke lahan milik Hardi. 

Menurut Supriyadi, yang rumahnya berada di samping SD Negeri Lengkong Karya, masalah ini terjadi karena Hardi dongkol hanya menerima janji Pemkot Tangsel untuk membeli lahannya yang dipakai untuk jalan masuk sekolah. Janji itu disampaikan pemkot sejak 2015 namun tak kunjung dibayar. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kemarin kan itu masalah jalan belum beres mau digali gorong-gorong dan ga izin itu yang jadi masalah ini dipager. Dia kesel jadinya," ujar Supriyadi yang mengaku sebagai orang kepercayaan Hardi pada Ahad,16 Juli 2023.

Rencananya, tembok yang saat ini menutupi sekolah SDN Lengkong Karya ini akan ditutup secara permanen oleh Hardi. 

Pemkot Tangsel Lirik Tanah Milik Supriyadi

Pemkot Tangsel memutuskan untuk memindah akses masuk sekolah lewat tanah di depan rumah Supriyadi. Pria itu pun mengatakan sudah berkomunikasi dengan pihak Pemkot Tangsel yang nantinya akan membeli lahan miliknya seluas kurang dari 20 meter persegi. 

"Saya jual juga pasti ada oret oretan lahan saya kurang lebih hanya 20 meter. Rp 7 juta saya minta per meter, karena kan itu saya ga niat jual. Itu di depan rumah saya terpaksa karena tanah segitu-gitunya," kata dia. 

Supriyadi juga minta jika lahan tersebut sudah dibeli Pemkot Tangsel tetap bisa digunakan bersama. Dia khawatir Pemkot Tangsel akan memagar tanah itu sehingga dia dan keluarganya kehilangan akses keluar masuk rumah.  

"Iya, mau saya dipake bersama dengan catatan jalanan tetep apa adanya. Kalau ditutup, saya ga mau lah, saya mau lewat mana? Masa saya jual, saya ditutup. Takutnya kan saya jual ntar malah dipager kan nyari penyakit," kata dia. 

Pilihan Editor: Wali Kota Tangsel Ungkap Rencana Baru Pembebasan Tanah Akses Jalan Sekolah, Warga: Janji Doang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Anggota Gengster di Tangsel Ditangkap Setelah Serang dan Lukai 2 Orang di Bintaro

18 jam lalu

Ilustrasi pengeroyokan. survivalmastery.com
10 Anggota Gengster di Tangsel Ditangkap Setelah Serang dan Lukai 2 Orang di Bintaro

Polisi menangkap 10 anggota gengster di Tangsel setelah menyerang dan melukai dua orang di Bintaro.


Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

3 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan unjuk rasa di depan kantor BRIN di Serpong, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Kisruh Rumah Dinas Puspiptek, Pensiunan Peneliti Pernah Laporkan BRIN ke Kejaksaan Agung

Penghuni rumah dinas Psupiptek Serpong mengaku pernah melaporkan BRIN ke Kejaksaan Agung atas dugaan penyalahgunaan aset negara


Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

3 hari lalu

Iwan Masito, juru parkir yang menggigit jari koleganya hingga putus ditahan Polsek Pondok Aren, Tangerang Selatan. Tempo/Istimewa
Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

Iwan Masito, seorang juru parkir dibekuk unit Reskrim Polsek Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.


BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

4 hari lalu

Perwakilan BRIN temui massa unjuk rasa tolak penutupan jalan provinsi Serpong-Parung, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN: Rumah di Puspitek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki

Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.


Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

4 hari lalu

Ratusan warga Kabupaten Bogor dan Kota Tangerang Selatan unjuk rasa di depan kantor BRIN di Serpong, Selasa 23 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
Begini Jawaban BRIN soal Perintah Pengosongan Rumah Dinas di Puspitek Serpong

Manajemen BRIN angkat bicara soal adanya perintah pengosongan rumah dinas di Puspitek, Serpong, Tangerang Selatan.


Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

5 hari lalu

Penetapan tersangka dan ABH dalam kasus bullying geng pelajar Binus School Serpong di Mapolres Tangerang Selatan, Jumat 1 Maret 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Kasus Bullying di Binus School Serpong Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pelaku tidak Ditahan

Kasus bullying atau perundungan di sekolah Internasional Binus School Serpong segera memasuki babak baru.


Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

6 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Bermagnitudo 4,8 Guncang Banten, BMKG: Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 4,8 mengguncang wilayah Banten dan sekitarnya. BMKG mencatat waktu kejadiannya pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 15.27 WIB.


Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

7 hari lalu

Barang bukti seragam polisi di Ditreskrimum, Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin, 7 Maret 2022. Penyalahgunaan atribut digunakan tersangka tindakan penipuan, yang berhasil meraih lebih dari Rp1 miliar. TEMPO/Cristian Hansen
Polisi Gadungan Ditangkap Polsek Ciputat Timur, Tipu Korban Untuk Merampas Motor

Unit Reskrim Polsek Ciputat Timur menangkap dua polisi gadungan. Sempat membawa kabur motor korban.


Selain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan

9 hari lalu

Ilustrasi penipuan investasi. Pexels/Tima Miroshnichenko
Selain Laporkan Kapolres Tangsel, Bos PT SSI Juga Laporkan Petinggi PT KBU Kasus Dugaaan Penggelapan

Tak cuma Kapolres, Wahyu Riadi, Sales Manager PT Sampurna Sistem Indonesia, melaporkan DAU dan ES petinggi PT Kobe Boga Utama ke Polda Metro Jaya.


Seorang Pengusaha Laporkan Kapolres Tangsel ke Propam Polri Karena Dugaan Kriminalisasi

10 hari lalu

Gedung Polres Kota Tangerang Selatan di Jalan Promoter No.1, Lengkong Gudang Timur, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan. Foto: TEMPO/Muhammad Iqbal
Seorang Pengusaha Laporkan Kapolres Tangsel ke Propam Polri Karena Dugaan Kriminalisasi

Seorang pengusaha mesin di Kota Tangerang melaporkan Kapolres Tangsel atas dugaan kriminalisasi.