Untuk uji coba tahap kedua ini, Dinas Perhubungan DKI dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengizinkan TransJakarta untuk mengubah jam layanan menjadi lebih awal. Bus Transjakarta bandara akan mulai beroperasi pukul 05.00-08.30 dan 16.15-20.30.
"Selesainya juga lebih cepat karena kami lihat ternyata di sana jam 21.00 bandara sudah sepi banget dari pekerja bandara yang mau pulang," ujarnya.
Jumlah Penumpang Selama Uji Coba Tembus 10 Ribu Orang
Selama uji coba dua pekan ini, kata Daud, TransJakarta telah melayani hampir 10 ribu penumpang. Jumlah penumpang rata-rata sekitar 700 orang per hari. Penumpang paling ramai pukul 06.00 sampai pukul 20.00. "Jadi dari 700 orang itu, yang 400 pagi, sedangkan yang 300 sore."
Berdasarkan hasil survei dan evaluasi layanan, pengguna layanan TransJakarta ke Bandara Soekarno-Hatta berasal dari berbagai wilayah, mulai dari Lebak Bulus hingga Bekasi.
Dari segi penghasilan, pengguna rute baru TransJakarta ini mempunyai penghasilan di bawah Rp 5 juta. Mereka adalah pekerja bandara di bagian kargo, kuliner, dan perkantoran pergudangan.
"Dari sisi efektivitas pada saat uji coba, ini efektif untuk melayani pekerja bandara yang dari sisi kemampuan untuk membayar biaya transportasi cukup rendah," kata Daud.
Sebelum layanan TransJakarta ini tersedia, umumnya mereka naik sepeda motor ke bandara. Dengan tersedianya layanan ini, Direktur Operasional dan Keselamatan Transjakarta itu berharap penggunaan sepeda motor akan jauh berkurang.
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan TransJakarta akan mengoperasikan 10 bus dek rendah untuk rute Bandara Soekarno Hatta-Terminal Kalideres. Kapasitas angkutnya mencapai 2.500 orang per hari, dengan kapasitas satu bus 60 penumpang.
Pilihan Editor: Dishub DKI Pastikan Kesiapan Jalur Bus Transjakarta Rute Kalideres - Bandara Soekarno-Hatta