TEMPO.CO, Tangerang - Jebolnya Pintu Air 10 Cisadane, Tangerang, mulai berdampak pada layanan suplai air bersih di Perusahaan Air Minum Daerah Tirta Kerta Raharja (TKR) Kabupaten Tangerang. Sebanyak 31 ribu pelanggan mulai terancam krisis air bersih.
"Kondisi Pintu Air 10 jebol mengakibatkan distribusi air Perumdam TKR terganggu," ujar Direktur Utama Perumdam TKR Kabupaten Tangerang Sofyan Sapar saat dihubungi Tempo, Ahad, 23 Juli 2023.
Sofyan air baku di Cisadane menyusut karena bendungan peninggalan zaman Belanda itu jebol. Hal ini berdampak pada terganggunya beberapa pelayanan air di sejumlah daerah seperti Mauk, Rajeg, dan sekitarnya.
"Harus dibantu dengan suplai air tangki oleh Perumdam TKR. Beberapa pelayanan di wilayah pelayanan Gading Serpong juga sudah sangat kritis karena air baku di permukaan intake sudah kering," kata Sofyan.
Ia merincikan ada 6 ribu pelanggan di cabang Mauk dan Rajeg serta 25 ribu pelanggan di cabang Gading Serpong yang terancam terdampak kesulitan air bersih imbas menyusutnya debit air Sungai Cisadane.
Sofyan mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Bambang Heri Mulyono untuk melakukan pembendungan sementara di Pintu Air 10. "Akan memberikan bantuan pinjaman pompa pomton kepada Perumdam TKR," kata Sofyan.
Saat ini, Sofyan berujar Perumdam TKR kini sedang mengeruk beberapa lokasi pengambilan air dan mengirim mobil tangki ke pelanggan.
Pintu Air 10 Sungai Cisadane diketahui mengalami kerusakan beberapa hari lalu. Dampak dari jebolnya pintu air ini, debit air bendungan yang digunakan sebagai bahan baku air bersih tiga perusahaan air di Tangerang itu menyusut drastis.
Pilihan Editor: Warga Serpong Keluhkan Tempat Pengolahan Sampah Plastik Diduga Cemari Cisadane