TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi belum bisa mengambil keputusan soal Pergantian Antarwaktu (PAW) terhadap Cinta Mega. Prasetyo masih menunggu keputusan (Dewan Pimpinan Pusat) DPP PDIP terhadap rekomendasi pemecatan terhadap Cinta, anggota fraksi PDIP yang ketahuan bermain game pada saat rapat paripurna DPRD DKI beberapa waktu lalu.
"Nanti kita menunggu DPP partai, kan sedang berproses di internal kita. Saya gak bisa apa-apa," kata Prasetyo Edi saat ditemui di Jakarta Pusat, Selasa, 1 Agustus 2023.
Ketua DPRD DKI itu baru bisa bicara soal Cinta Mega apabila DPP PDIP sudah mendapat instruksi dari partai. "Kalau keputusan internal memberikan ke saya, saya baru bisa bicara," ujarnya.
Prasetyo Edi Marsudi beralasan tak memiliki wewenang untuk mengambil tindakan terhadap Cinta Mega karena bukan pengurus partai.
"Saya bukan pengurus partai, saya petugas partai. Semua di tangan DPW (Dewan Pimpinan Wilayah) dan DPP partai," kata dia.
Sebelumnya, DPP PDI Perjuangan Bidang Kehormatan telah memanggil politikus Cinta Mega pada Jumat, 28 Juli 2023. Cinta dipanggil untuk memberikan klarifikasi setelah dianggap melanggar kode etik karena bermain game saat rapat paripurna DPRD DKI.
Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun mengatakan bahwa Cinta sudah memberikan klarifikasi soal kasusnya. Mereka juga sebelumnya telah menerima usulan dari DPD PDIP DKI Jakarta soal sanksi pemecatan yang dijatuhkan ke Cinta Mega.
"Tetapi dalam mekanisme partai ini kan, yang kalau dalam hukum sudah terdakwa itu punya hak juga itu memberi klarifikasi terhadap apa yang diusulkan oleh DPD, tadi kita sudah sampaikan, sudah periksa yang bersangkutan," kata Komarudin.
Komarudin mengungkapkan, berdasarkan klarifikasi Cinta Mega, ia hanya ingin membunuh rasa bosan makanya bermain game saat Rapat Paripurna. "Memang beliau menyampaikan kalau waktu itu karena mereka rapatnya terlalu lama, jadi dia sempat membuka handphone dan melihat main game," kata dia.
Pilihan Editor: Gembong Warsono Siap Klarifikasi Sanksi untuk Cinta Mega kepada DPP PDIP